SIMULASI PARAMETER KUALITAS AIR BOD, DO DAN COD DI SUNGAI BENGAWAN SOLO MENGGUNAKAN METODE QUAL2KW (SEGMEN KABUPATEN SRAGEN, JAWA TENGAH)

Peningkatan jumlah penduduk dan perkembangan suatu kota berakibat pada pola perubahan konsumsi masyarakat yang tinggi tiap tahun, dengan luas lahan yang tetap akan berakibat tertekanya kondisi lingkungan. Peningkatan jumlah penduduk mengakibatkan naiknya kadar limbah yang dihasilkan dan berpengaruh secara langsung terhadap lingkungan sekitar termasuk pada area perairan. Limbah yang masuk di area perairan disebut sebagai pencemaran air, salah satu contoh pencemaran di area perairan adalah yang terjadi di Sungai Bengawan Solo. Pada tahun 2019, Sungai Bengawan Solo pada area Kabupaten Sragen Jawa Tengah terjadi peristiwa pencemaran yang cukup tinggi nilainya terutama untuk parameter BOD dan COD, dan hasil DO berada dibawah nilai kadar minimal syarat sungai kelas 2. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui daya tampung beban pencemaran Sungai Bengawan Solo area Kabupaten Sragen dan melakukan pemodelan beban pencemaran Sungai Bengawan Solo terhadap 3 parameter yaitu BOD, DO, dan COD dengan aplikasi QUAL2KW pada tahun 2019 hingga 2021. Pemodelan menggunakan aplikasi QUAL2KW dilakukan dalam 3 kali simulasi. Simulasi 1 dilakukan dengan dengan membuat kadar BOD, DO, dan COD sesuai dengan batas maksimal dan minimal sesuai dengan syarat sungai kelas 2, simulasi 2 data observasi diinput berdasarkan hasil observasi di lapangan dan tanpa melakukan input pada area diffuse sources, simulasi 3 dilakukan input pada diffuse sources berdasarkan perhitungan error dari simulasi 2 untuk mendapatkan kondisi yang mendekati eksisting di lapangan. Hasil pemodelan QUAL2KW menunjukan kadar BOD yang telah memenuhi kriteria adalah pada 22 Oktober 2021 yaitu sebesar 2,54 mg/l (hulu) dan 2,17 mg/l (hilir). Kadar DO yang belum memenuhi kriteria terjadi pada 1 Juli 2019 yaitu sebesar 3,019 mg/l (hulu) dan 2,91 mg/l (hilir). Kadar COD yang belum memenuhi terjadi pada 1 Juli 2019 yaitu sebesar 328,98 mg/l (hulu) dan 157,47 mg/l (hilir) serta pada 3 September 2019 yaitu sebesar 47 mg/l (hulu) dan 55,73 mg/l (hilir)