Resiliensi Akademik Mahasiswa yang sedang Mengerjakan Skripsi dan Faktor-Faktor yang Memengaruhinya

Pembelajaran di perguruan tinggi membawa mahasiswa pada pemahaman yangkomprehensip tentang ilmu yang ditekuninya. Pada semester 8 pada umumnya mahasiswa mulai mengerjakan skripsi dan maksimal semester 14 mahasiswa sudah harus menyelesaikan keseluruhan studinya. Pada saat mahasiswa mengerjakan skripsi harus ditentukan topik yang akan diangkat, variabel, teori-teori pendukung, menentukan partisipan penelitian, alat ukur, metode pengolahan data serta mampu membahas hasil penelitian. Secara parsial semua sudah dipelajari saat perkulihan mulai semester 1 hingga semester 7. Pada kenyataannya, tidak sedikit mahasiswa yang merasa terbebani dan mengalami berbagai kesulitan dalam mengerjakan skripsi. Berbagai kesulitan menerpa, seperti kesulitan dalam hal mencari tema, judul, sampel, alat ukur yang digunakan, kesulitan mendapatkan referensi, keterbatasan waktu penelitian, proses revisi yang berulang-ulang, dosen pembimbing yang sibuk dan sulit ditemui, lamanya umpan balik dari dosen pembimbing ketika menyelesaikan skripsi. Jika mahasiswa tidak bisa beradaptasi dengan kesulitan tersebut mahasiswa akan mudah mengalami stres, frustasi, dan kehilangan motivasi. Semua kesulitan yang dialami mahasiswa yang sedang menulis skripsi karena reliensi akademik yang kurang memadai. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan dinamika resiliensi akademik mahasiswa yang sedang mengerjakan skripsi dan faktor-faktor yang memengaruhinya. Enam orang mahasiswa fakultas psikologi UNIKA Soegijapranata yang sedang menulis skripsi terlibat sebagai partisipan dalam penelitian ini. Dengan metode kualitatif dilakukan observasi dan wawancara mendalam. Data akan dianalisa secara kualitatif untuk mengetahui gambaran resiliensi akademik mahasiswa yang sedang mengerjakan skripsi dan faktor-faktor yang memengaruhinya. Hasil menunjukkan bahwa pada umumnya subyek memiliki faktor resiko yang membuatnya terpuruk dan tidak mengerjakan skripsi berupa: kemiskinan, kurang dukungan dari orangtua dan teman, konflik dengan orangtua dan teman, rumah bising, dan kurang disiplin diri. Sedangkan faktor protektif yang membuat subyek kembali bangkit (resilien) mengerjakan skripsi adalah adanya harapan, komunikasi yang efektif dengan dosen pembimbing dan lingkungan yang aman. Resiliensi akademik yang dimiliki nampak pada perilaku fokus pada bidang akademik dengan dukungan regulasi emosi, kontrol impuls, optimis, analisa masalah, empati, efikasi diri, dan pencapaian diri. Luaran penelitian ini berupa publikasi artikel di jurnal psikologi sinta 4. Kata kunci: resiliensi akademik, mahasiswa yang sedang mengerjakan skrips