ANALISIS MISKONSEPSI SISWA MENGGUNAKAN INSTRUMEN DIAGNOSTIK FOUR TIER TEST PADA MATERI GERAK KELAS VII MTsN 3 TULUNGAGUNG

Skripsi dengan judul “Analisis Miskonsepsi Siswa Menggunakan Instrumen Diagnostik Four Tier Test Pada Materi Gerak Kelas VII MTsN 3 Tulungagung” ini ditulis oleh Salsabilla Oktaviana, NIM 12211193068 dari Program Studi Tadris Fisika UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung dengan dibimbing oleh Husni Cahyadi Kurniawan, S.Si., M.Si. Kata kunci : miskonsepsi, soal diagnostik four tier test, gerak Fokus penelitian ini dilatarbelakangi oleh sebuah fenomena dalam proses pembelajaran berlangsung terdapat sebagian siswa yang tidak selalu memahami materi pembelajaran yang diberikan sepenuhnya. Akibatnya terdapat siswa yang mengalami pemahaman konsep yang tidak sesuai dengan konsep ilmiah yang disepakati para ahli. Pemahaman konsep yang salah sering terjadi tanpa disadari oleh siswa yang mengalaminya. Hal itu dapat menimbulkan kesulitan siswa untuk memahami konsep yang lebih tinggi dan dapat menghambat proses pembelajaran berikutnya. Pentingnya penelitian terkait miskonsepsi ini adalah karena miskonsepsi memengaruhi hasil belajar dan prestasi siswa yang mana aspek tersebut merupakan penentu kualitas pendidikan.Adapun tujuan penelitian ini yaitu: 1) untuk mendeskripsikan miskonsepsi yang dialami siswa kelas VII MTsN 3 Tulungagung pada materi gerak, 2) untuk mendeskripsikan penyebab miskonsepsi yang dialami siswa kelas VII MTsN 3 Tulungagung pada materi gerak. Jenis penelitian ini adalah penelitian studi kasus dengan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data menggunakan tes, wawancara dan observasi. Penelitian ini dilakukan di MTsN 3 Tulungagung yang diikuti oleh siswa kelas VII-A yang berjumlah 32 siswa yang mengerjakan tes diagnostik four tier yang hasilnya berupa kombinasi jawaban siswa yang akan dikategorikan menjadi miskonsepsi, paham konsep, tidak paham konsep dan menebak. Dari 32 siswa dipilih 6 siswa sebagai subjek wawancara berdasarkan hasil jawaban tes diagostik four tier. Kegiatan wawancara dilakukan untuk mengungkap faktor penyebab miskonsepsi yang terjadi pada siswa. Pengecekan keabsahan data pada penelitian ini menggunakan triangulasi teknik, peningkatan ketekunan dalam penelitian dan pengecekan melalui diskusi dengan teman sejawat dan kegiatan bimbingan dengan dosen pembimbing. Berdasarkan hasil jawaban siswa dan wawancara yang telah dilakukan menunjukkan bahwa siswa kelas VII MTsN 3 Tulungagung mengalami miskonsepsi kategori rendah dengan presentase sebesar 20,32%. Miskonsepsi tertinggi ada pada soal nomor 2 dengan indikator soal yaitu menentukan contoh peristiwa gerak lurus berubah beraturan diperlambat, dengan presentase sebesar 56,26%. Sedangkan, pada kategori paham konsep memiliki presentase sebesar 49,06%. kategori tidak paham konsep memiliki presentase sebesar 28,44% dan pada kategori menebak memiliki presentase sebesar 2,18%. Faktor penyebab siswa mengalami miskonsepsi adalah prakonsepsi siswa, intuisi siswa yang salah, cara belajar siswa, kemampuan siswa, kurangnya minat siswa terhadap fisika, sumber belajar siswa dan metode mengajar guru