KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR INTRINSIK DAN EKSTRINSIK SISWA KELAS VII MTS MIFTAAHUL ULUUM BLITAR

Skripsi dengan judul “Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Ditinjau dari Motivasi Belajar Intrinsik dan Ekstrinsik Siswa Kelas VII MTs Miftaahul Uluum Blitar” ini ditulis oleh Imelda Inggit Setiakne, NIM. 12204193039, pembimbing Dr. Sutopo, S.Pd., M.Pd. Kata kunci: Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis, Motivasi Belajar Intrinsik, Motivasi Belajar Ekstrinsik Dalam menyelesaikan masalah matematika, siswa seringkali mengalami kekeliruan dalam memodelkan persoalan kebentuk matematik dan keliru dalam memilih strategi penyelesaiannya (merancang solusi). Hal tersebut disebabkan karena lemahnya kemampuan pemecahan masalah matematis siswa. Kemampuan pemecahan masalah matematis siswa merupakan salah satu kompetensi penting yang harus dimiliki siswa saat belajar matematika. Selain itu, rendahnya motivasi belajar intrinsik dan esktrinsik siswa juga ambil andil dalam lemahnya kemampuan pemecahan masalah matematis siswa karena dalam menyelesaikan masalah matematis, motivasi belajar merupakan unsur penting yang perlu dimiliki siswa. Tujuan penelitian ini adalah (1) untuk mendeskripsikan kemampuan pemecahan masalah matematis ditinjau dari motivasi belajar intrinsik siswa kelas VII MTs Miftaahul Uluum Blitar, (2) untuk mendeskripsikan kemampuan pemecahan masalah matematis ditinjau dari motivasi belajar ekstrinsik siswa kelas VII MTs Miftaahul Uluum Blitar. Jenis penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif. Kemudian, peneliti berperan sebagai instrumen utama dalam penelitian ini. Penelitian dilakukan di MTs Miftaahul Uluum, Kecamatan Sutojayan, Kabupaten Blitar. Subjek penelitian ini yaitu siswa kelas VII C MTs Miftaahul Uluum Blitar yang berjumlah 12 siswa. Teknik pengumpulan data yang digunakan berupa tes, angket, dan wawancara. Analisis data dalam penelitian ini melalui tiga alur yaitu (1) reduksi data (data reduction), (2) penyajian data (data display), dan (3) penarikan simpulan. Peneliti menggunakan strategi ketekunan pengamat, triangulasi dan review informan untuk melakukan cek keabsahan data. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) siswa dengan motivasi belajar intrinsik: siswa dengan motivasi belajar intrinsik tinggi mampu memenuhi semua indikator pemecahan masalah menurut Polya, siswa dengan motivasi belajar intrinsik sedang mampu memenuhi 3 dari 4 indikator pemecahan masalah menurut Polya, dan siswa dengan motivasi belajar intrinsik rendah hanya mampu memenuhi 1 dari 4 indikator pemecahan masalah menurut Polya. (2) siswa dengan motivasi belajar ekstrinsik: tinggi juga mampu memenuhi semua indikator pemecahan masalah menurut Polya, siswa dengan motivasi belajar ekstrinsik sedang mampu memenuhi 3 dari 4 indikator pemecahan masalah menurut Polya, dan siswa dengan motivasi belajar ekstrinsik rendah hanya mampu memenuhi 1 dari 4 indikator pemecahan masalah menurut Poly