KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN BUDAYA RELIGIUS DI SMP ISLAM MA’HADUL ‘ILMI WAL’AMAL BOYOLANGU TULUNGAGUNG

Skripsi dengan judul “Kepemimpinan Kepala Sekolah dalam Meningkatkan Budaya Religius di SMP Islam Ma’hadul ‘ilmi Wal’Amal Boyolangu Tulungagung” ini ditulis oleh Ferika Merina Utami, NIM 12207193087, Jurusan Manajemen Pendidikan Islam, Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan, Universitas Islam Negeri Sayid Ali Rahmatullah Tulungagung yang dibimbing Oleh Dr. H. Masduki, M.Ag., NIP. 19620708 1999803 1 00 1 Kata Kunci: Kepemimpinan Kepala Sekolah, Budaya Religius, Peserta Didik Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya beberapa kasus kenakalan remaja yang ada pada zaman saat ini, seperti sering terlambat masuk sekolah, berpakaian tidak rapi, adanya bulliying, rendahnya sopan santun dan hal terkait lainnya. Maka dari itu, hakikat pendidikan adalah proses belajar yang hasilnya bukan hanya terbentuknya kecerdasan akal pikiran tetapi juga terbentuknya kepribadian atau karakter yang akhlakul karimah sesuai dengan syariat agama. Pembentukkan karakter memerlukan beberapa pembiasaan yang ada dilembaga pendidikan seperti adanya pembiasan atau budaya religius. Untuk membudayakan nilai- nilai keberagamaan dapat dilakukan dengan berbagai cara salah satunya melalui kebijakan pemimpin sekolah. Keberhasilan suatu lembaga pendidikan sangat tergantung pada kepemimpinan kepala sekolah. Hal ini menjadi alasan peneliti mengangkat penelitian ini. Rumusan masalah pada penelitian ini adalah (1) Bagaiamana kepemimpinan kepala sekolah dalam meningnkatkan budaya religius di SMP Islam (MIA) Boyolangu Tulungagung? (2) Bagaimana pelaksanaan kepemimpinan kepala sekolah dalam meningkatkan budaya religius di SMP Islam (MIA) Boyolangu Tulungagung? (3) Bagaimana evaluasi kepemimpinan kepala sekolah dalam meningkatkan budaya religius di SMP Islam (MIA) Boyolangu Tulungagung? Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Sumber data berasal dari kepala sekolah, wakil kesiswaan, wakil kurikulum dan juga peserta didik. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan wawancara mendalam, observasi partisipan, dan dokumentasi. Teknik analisis data terdiri atas pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Pengecekan keabsahan data dilakukan credibility (perpanjangan) pengamatan, ketekunan pengamatan, dan triangulasi, serta mengadakan transferability, depenability, dan confirmability. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) perencanaan dalam meningkatkan budaya religius dengan mengadakan musyawarah yang diikuti oleh seluruh pendidik dan tenaga kependidikan dan dipimpin oleh kepala sekolah dengan memakai beberapa gaya kepemimpinan yaitu demokratif, otoriter dan leziz fire yang disesuaikan dengan situasi dan kondisi. Kegiatan perencanaan diawali dengan menganalisis kebutuhan peserta didik dan menyusun program pembiasaan religius. (2) Pelaksanaan budaya religius yaitu merealisasikan program- program yang telah direncanakan adapun pembiasaan yang telah disusun kegiatan harian, Senyum, salam dan sapa ( 3S), Sholat Dhuha berjama’ah, membaca Alqur’an, sholat Dhuhur berjama’ah. Mingguan pada hari Jum’at SMP Islam MIA mengadakan istighosah setelah membaca Surah Yasin, amalan Rotib Al-Hadad dan berinfaq. Kemudian program tahunan peringatan hari besar Islam diantaranya Mauludan, Isro’ Mi’roj, pondok Romadhonan serta melaksanakan khataman AL-Qur’an pada Milad sekolah. (3) Evaluasi kegiatan budaya religius melalui musyawarah, pengawasan dan pengamatan yang dilakukan oleh kepala sekolah, bapak dan ibu guru