IMPLEMENTASI MANAJEMEN BERBASIS MADRASAH DALAM PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN DI MTsN 2 KOTA BLITAR

Skripsi dengan judul “Implementasi Manajemen Berbasis Madrasah Dalam Peningkatan Mutu Pendidikan Di MTsN 2 Kota Blitar” ini ditulis oleh Nur Ilmi Fauziah, NIM, 12207193056. Program Studi Manajemen Pendidkan Islam, Fakultas Tarbiyah Dan Ilmu Keguruan, Universitas Islam Negeri Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung. Dibimbing oleh Dr. Agus Zaenul Fitri, M.Pd., NIP. 198108012009121004. Kata kunci: Manajemen Berbasis Madrasah, Peningkatan Mutu Pendidikan Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah berupa Manajemen Berbasis Madrasah. Lahirnya Manajemen Berbasis Madrasah (MBM) merupakan upaya pemerintah dalam meningkatkan kualitas pendidikan, dengan asumsi bahwa MBM merupakan pemikiran ke arah pengelolaan pendidikan yang memberikan keleluasaan kepada madrasah (desentralisasi) untuk mengatur dan melaksanakan berbagai kebijakan dalam peneglolaan kurikulum, pengembangan personel, dan pendanaan secara mandiri dengan dukungan masyarakat sekitar. Sebelum adanya desentralisasi pendidikan yang dianut di Indonesia bersifat sentralistik, dimana pusat lebih dominan dalam pengambilan kebijakan dan daerah pasif, hanya sebagai penerima dan pelaksana dari pemerintah pusat. Padahal, tidak semua kebijakan pusat dapat diterapkan diberbagai daerah, seperti yang kita ketahui bahwa Indonesia yang kaya akan budaya, bahasa, dan kearifan lokal yang memiliki ciri khas masing-masing daerah. Jika, setiap daerah hanya sebagai penerima dan pelaksana saja, setiap daerah tidak akan memiliki inisiatif, kebebasan untuk mengembangkan pendidikan yang sesuai di daerahnya. Dalam hal ini, peneliti mengangkat MTsN 2 Kota Blitar yang melakukan penerapan MBM dalam peningkatan mutu pendidikan. Fokus peneliti pada penelitian ini adalah (1) Bagaimana implementasi program kurikulum dalam meningkatkan mutu pendidikan?, (2) Bagaimana implementasi pemberdayaan personel dalam meningkatkan mutu pendidikan?, (3) Bagaimana implementasi pendanaan personal untuk meningkatkan mutu pendidikan?, (4) Bagaimana partisipasi masyarakat dalam meningkatkan mutu pendidikan?. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) Mengetahui kemandirian dalam melaksakan program kurikulum untuk meningatkan mutu pendidikan, (2) Menjelaskan penerapan pemeberdayaan personel dalam meningkatkan mutu pendidikan (3) Menjelaskan implementasi pendanaan personal dalam meningkatkan mutu pendidikan, (4) Mengetahui partisipasi masyarakat dalam meningkatkan mutu pendidikan. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan penelitian kualitatif, dengan pendekatan fenomenologis, jenis penelitian field research dan rangcangan studi kasus. Lokasi penelitian di MTsN 2 Kota Blitar, pengumpulan data dengan wawancara, observasi, dan dokumentasi pada Kepala MTsN 2 Kota Blitar, Kepala Tata Usaha, Wakil Kepala Bidang Kurikulum, Wakil Kepala Bidang Kesiswaaan, Wakil Kepala Bidang Humas, perwakilah salah satu dari Komite MTsN 2 Kota Blitar, dan Peserta Didik. Teknis analisis data terdiri atas reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Keabsahan data dilakukan dengan cara perpanjangan keikutsertaan peneliti, pengamatan mendalam, dan triangulasi agar data dalam penelitian dapat dikumpulkan dan diketahui kebenarannya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Implementasi program kurikulum (Muatan Lokal) dimulai dari input peserta didik pada saat Penerimaan Peserta Didik Baru untuk kelas tahfidz dan olimpiade, pelaksanaan pembelajaran kedua program dimulai dengan pembiasaan, untuk kelas tahfidz setiap hari senin, selasa, kamis, setelah pembiasaan ada murojaah dan setoran hafalan. Untuk kelas olimpiade disetiap jenjang mendapat tiga kali tambahan jam pelajaran dan dibimbing dari Lembaga Bimbingan Belajar untuk memperdalam program yang mereka ikuti. Evaluasi kedua program tersebut dilakukan setiap tiga bulan sekali yang diadakan oleh kepala madrasah, pendidik, ustadz ustadzah dan mentor. (2) Implementasi pemberdayaan perosonel dalam meningkatkan mutu pendidikan, untuk peserta didik dalam pelaksanaanya dibagai menjadi dua pengembangan personel melalui akademik dan non akademik, dalam bidang akademik dikembangkan dengan metode, strategi, model dalam pembelajaran sementara dalam bidang non akademik memberikan wadah yang diwujudkan melalui berbagai macam ekstra yang dapat diikuti peserta didik sesuai dengan minat dan bakatnya. Adapun pengembangan pendidik dan tenaga kependidikan, kepala madrasah sangat mendukung mereka dapat mengikuti pelatihan, workshop, dan seminar-seminar yang dapat menambah knowledge and skill. (3) Pada pelaksanaanya pendanaan yang bersumber secara mandiri (bersumber dari wali murid), dikelola dan dialokasikan sesuai dengan kebutuhannya. Di MTsN 2 Kota Blitar, dana mandiri dibagai menjadi empat, ada uang jariyah, uang kegiatan tahuan (daftar ulang), uang infak untuk kelas tahfidz dan olimpiade, uang tabungan peserta didik untuk study tour. (4) Partisipasi masyarakat dalam meningkatkan mutu pendidikan tercermin dalam rapat bersama komite madrasah dalam perencanaan pendidikan, memberikan dukungan berupa dana pendidikan, ikut serta dalam kegiatan peserta didik di madrasah, dukungan berupa jasa dalam membangun gedung kelas