ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA MATERI ASAM BASA DITINJAU DARI GAYA BELAJAR SISWA KELAS XI MIPA SMAN 1 DURENAN TRENGGALEK

Skripsi dengan judul “Analisis Kemampuan Berpikir Kritis Pada Materi Asam Basa Ditinjau Dari Gaya Belajar Siswa Kelas XI MIPA SMAN 1 Durenan Trenggalek”. Ditulis oleh Khotimatun Nisak, NIM. 12212193124, pembimbing skripsi Ivan Ashif Ardhana, M.Pd. Kata kunci; Berpikir Kritis, Gaya Belajar, Asam Basa. Pemahaman siswa SMA/MA terhadap konsep asam basa masih tergolong lemah. Materi asam basa sendiri merupakan materi yang mengandung tiga tingkatan penyajian dan biasanya sulit dipahami oleh siswa yaitu, tingkat representasi makroskopik, submikroskopik dan simbolik. Rendahnya pemahaman konsep ini berpengaruh terhadap kemampuan berpikir kritis siswa. Kemampuan berpikir kritis siswa yang lemah disebabkan oleh beberapa faktor, salah satunya adalah gaya belajar siswa. Pembelajaran yang memperhatikan gaya belajar siswa juga harus berlangsung, sehingga interaksi antara guru dan siswa dalam proses pembelajaran terjalin dengan komunikatif. Tujuan dari penelitian ini yaitu: 1) Untuk mengetahui profil kemampuan berpikir kritis siswa pada materi asam-basa. 2) Untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan berpikir kritis siswa ditinjau dari gaya belajar yang berbeda. Penelitian ini menggunakan pendekatan ex-post facto. Penelitian ex-post facto meneliti hubungan sebab-akibat yang tidak dimanipulasi atau tidak diberi perlakuan oleh peneliti. Jenis penelitian yang digunakan adalah kausal komparatif. Populasi dalam penelitian ini adalah kelas XI MIPA SMAN 1 Durenan Trenggalek. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah Purposive sampling. Jumlah seluruh sampel yang digunakan adalah 97 siswa. Instrumen yang digunakan yaitu lembar soal kemampuan berpikir kritis angket gaya belajar dan wawancara tidak terstruktur. Tingkat reliabilitas soal yaitu 0,832 yang termasuk ke dalam kategori sangat tinggi. Tingkat reliabilitas angket yaitu 0,198 yang termasuk ke dalam kategori rendah. Angket gaya belajar berjumlah 30 pernyataan yang memuat tiga gaya belajar yaitu visual, auditorial dan kinestetik ada beberapa pernyataan yang tidak valid, tetapi saat pengambilan data sebelumnya angket telah diperbaiki yang tidak valid. Wawancara tidak terstruktur yang dilakukan setelah siswa mengerjakan soal kemampuan berpikir kritis. Analisis data hasil penelitian menggunakan statistika deskriptif dan statistika inferensial. Teknik analisis data yang digunakan yaitu uji prasyarat meliputi uji normalitas dan uji homogenitas selanjutnya uji hipotesis menggunakan uji One Way ANOVA. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) Profil kemampuan berpikir kritis siswa masih tergolong sedang yaitu dengan rata-rata nilai 61. Penyebab masih tergolong sedang kemampuan berpikir kritis siswa yaitu masih rendahnya dalam menjawab soal pada indikator membuat penjelasan lanjutan dan Membuat pikiran dan integritas. 2) Berdasarkan hasil uji SPSS One Way ANOVA untuk mengetahui terdapat hubungan atau tidak antara kemampuan berpikir kritis siswa ditinjau dari gaya belajar menunjukkan nilai Sig. sebesar 0,746 > 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa rata-rata nilai berpikir kritis ditinjau dari gaya belajar tersebut sama secara signifikansi