INTERPRETASI PROFIL ULAMA DALAM AL QURAN SEBAGAI REAKTUALISASI PERPOLITIKAN DI DINDONESIA

Ulama> dalam al-Qur’an pada faktanya tidak bisa dilepaskan dari realitas politik. Sebagai figur yang mempunyai kharismatik menjadikan ulama> baik tutur kata maupun perbuatan diamini oleh umat. Dengan kelebihan tersebut, jadi sebuah peluang yang besar terhadap kekuatan Isla>m dalam berpolitik di Indonesia. Penerapan Isla>m politik di Indonesia tidak terlepas dari sosok ulama>. Penelitian ini membahas tentang identifikasikan makna untuk melihat korelitas antara ulama>> dalam politik melaui dimensi al-Qur’an. Melihat melalui skup pemaknaan ayat serta keterkaitan ayat dengan mengkajinya melalui teori yang sesuai dengan realitas saat ini. Untuk memberikan sebuah wacana reaktualisasi ulama> dalam era saat ini, agar sesuai dengan fi> kuli> zaman wa maka>n. Jenis penelitian ini adalah studi kepustakaan (library research) dengan cara mengumpulkan ayat yang mempunyai makna maha mengetahui, orang yang mengetahui, orang yang berakal dan orang yang mengingat. Penelitian ini mencakup lima elemen; pertama, al-Qur’an menjelaskan tentang term ke-ulama>>-an melalui lima komponen yaitu ‘alima, u>lu>-‘ilm ,u>lu> al-alba>b, ahl-dzikr, dan ulinnuhaa>. Serta mencari nilai karakteristik ulama> , mencakup empat hal diantaranya; Ulama> > sebagai orang yang memberikan batasan, ulama> sebagai pengontrol umat, ulama>> sebagai promotor peradaban, ulama>> sebagai media pengingat umat. ulama> pada dewasa ini ialah sebagai jembatan antara kepentingan umat bernegara dengan umat beragama. Sehingga terwujudnya sebuah keharmonisan simbiosis yang berdampak positif terhadap umat penganutnya. Bukan halnya ulama>> sebagai “badut” politik yang mau di giring sesuai kehendak tuannya. Ulama>> mempunyai indenpendensi yang kokoh, yang melindungi segenap umat manusia khususnya Isla>m. Kata Kunci: Al Qur’an, Politik, Ulama