PERAN GURU IPS DALAM MEMBENTUK KARAKTER SOSIAL SISWA MELALUI BUDAYA SEKOLAH DI MTs WALISONGO SUGIHWARAS BOJONEGORO

Skripsi dengan judul “Peran Guru IPS dalam Membentuk Karakter Sosial Siswa Melalui Budaya Sekolah di MTs Walisongo Sugihwaras Bojonegoro” ditulis oleh Fitrotul Istiqomah NIM 12209193131, Jurusan Tadris Ilmu Pengetahuan Sosial, Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan, Universitas Islam Negeri Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung, dibimbing oleh Dita Hendriani M.A Kata kunci: Peran Guru, Karakter Sosial, Budaya Sekolah Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. Dalam suatu lembega pendidikan, guru bisa diartikan sebagai figur teladan yang mampu membentuk suatu karakter, berbudaya, dan moral siswa. Hal ini dikarenakan seorang guru lebih dekat terhadap siswa, dibandingkan kepala sekolah maupun guru kesiswaan. Tujuan dari penelitian ini ialah: 1) Untuk mengetahui peran guru IPS dalam membentuk karakter sosial siswa melalui budaya sekolah di MTs Walisongo Sugihwaras Bojonegoro. 2) Untuk mengetahui kendala apa yang dialami guru IPS dalam membentuk karakter sosial siswa melalui budaya sekolah di MTs Walisongo Sugihwaras Bojonegoro. 3) Untuk mengetahui upaya apa yang dilakukan guru IPS dalam membentuk karakter sosial siswa melalui budaya sekolah di MTs Walisongo Sugihwaras Bojonegoro. Penelitian ini mengunakan metode penelitian kualitatif, dengan jenis penelitian deskriptif. Tehnik pengumpulan data yaitu menggunakan tehnik wawancara terhadap pihak yang berkaitan, tehnik observasi terkait objek-objek dan tehnik dokumentasi. Sedangkan teknik analisis data menggunakan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa: (1) peran guru dalam membentuk karakter sosial siswa melalui budaya sekolah di MTs Walisongo Sugihwaras Bojonegoro sebagai berikut: guru sebagai motivator dan fasilitator yang dilakukan oleh guru terhadap kasus pelanggaran tata tertib, yaitu guru memberikan sanksi terhadap siswa yang mencontek dalam menanamkan budaya malu dilingkungan madrasah. Ketika mencontek satu kali masih ditoleransi, jika sudah dua kali maka kertas jawaban akan direbek dan diganti baru. Setelah itu siswa akan jera dan berlaku jujur. (2) peran guru dalam membentuk karakter sosial siswa melalui budaya sekolah di MTs Walisongo Sugihwaras Bojonegoro sebagai berikut: guru sebagai motivator dan fasilitator yang dilakukan oleh guru terhadap kasus pelanggaran tata tertib, yaitu guru memberikan sanksi terhadap siswa yang tidak mengerjakan PR dengan menambah tugas baru. Semakin ia tidak mengerjakan maka semakin banyak tugasnya. Setelah itu siswa akan merasa terbebani dan akan disiplin dalam tugasnya