IMPLEMENTASI METODE SQ3R UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM PESERTA DIDIK KELAS VII DI MTS NEGERI 1 TRENGGALEK

Skripsi dengan judul “Implementasi Metode SQ3R untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Sejarah Kebudayaan Islam Peserta Didik Kelas Vii Di Mtsn 1 Trenggalek” ini ditulis oleh Afifah Indar Rahmawati, NIM 12201183319, Program Studi Pendidikan Agama Islam, Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan, Universitas Islam Negeri Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung, Dosen Pembimbing Hasanal Khuluqi, S.Ud, M.Ag. Kata Kunci: Metode SQ3R (Survey, Question, Read, Recite, dan Review), Meningkatkan Prestasi Belajar, Sejarah Kebudayaan Islam. Seorang guru SKI dituntut untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dan menyajikan pembelajaran yang menyenangkan bagi peserta didik. Salah satu cara yang dapat ditempuh oleh seorang guru untuk meningkatkan prestasi belajar peserta didik tersebut yaitu dengan menguasai metode pembelajaran. Melalui mata pelajaran SKI diharapkan mampu meningkatkan prestasi belajar peserta didik dalam menciptakan suatu budaya belajar yang menyenangkan dan tidak membosankan dikalangan ahli didik dengan peserta didik. Tujuan penelitian disini antara lain: (1) Untuk mendiskripsikan bagaimana persiapan metode SQ3R (Survey, Question, Read, Recite, dan Review) untuk meningkatkan prestasi belajar sejarah kebudayaan islam peserta didik kelas VII di MTs Negeri 1 Trenggalek. (2) Untuk mendiskripsikan bagaimana penerapan metode SQ3R (Survey, Question, Read, Recite, dan Review) untuk meningkatkan prestasi belajar sejarah kebudayaan islam peserta didik kelas VII di MTs Negeri 1 Trenggalek. (3) Untuk mendiskripsikan kelebihan dan kekurangan metode SQ3R (Survey, Question, Read, Recite, dan Review) untuk meningkatkan prestasi belajar sejarah kebudayaan islam peserta didik kelas VII di MTs Negeri 1 Trenggalek. Metodeapenelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yang diperoleh dari sumber data diantaranya tata usaha dan guru sejarah kebudayaan islam Adapun teknik pengumpulan data diperoleh melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah reduksi data, display data, dan penarikan kesimpulan dan vertifikasi. Sedangkan pengecekan keabsahan temuan dalam penelitian ini meliputi ketekunan penelitian triangulasi dan pengecekan teman sejawat. Hasil penelitian ini menunjukkan: (1) Persiapan metode SQ3R (Survey, Question, Read, Recite, dan Review) untuk meningkatkan prestasi belajar sejarah kebudayaan islam peserta didik kelas VII di MTs Negeri 1 Trenggalek dimulai dengan mengadakan rapat yang bertujuan menyusun perangkat pembelajaran meliputi penyusunan RPP, silabus, program tahunan,dan program semester. Menyiapkan media pembelajaran, metode serta strategi untuk meningkatkan prestasi belajar siswa, Menyusun instrumen penilaian dan observasi untuk kegiatan guru dan siswa. Menyiapkan materi untuk setiap pertemuan. Membuat alat evaluasi berupa soal untuk masing-masing peserta didik. (2) Penerapan metode SQ3R (Survey, Question, Read, Recite, dan Review) untuk meningkatkan prestasi belajar sejarah kebudayaan islam peserta didik kelas VII di MTs Negeri 1 Trenggalek diawali dengan melakukan kegiatan pembelajaran berpedoman pada rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang telah dibuat. Melakukan kegiatan pendahuluan, kemudian melakukan kegiatan inti meliputi : Pembagian bahan ajar berisi materi sesuai RPP, pemberian materi untuk dianalisis dan mencari pertanyaan, pembagian kelompok, menjawab pertanyaan yang telah dibuat, presentasi kemudian diskusi dan saling tanya jawab. Untuk kegiatan penutup meliputi : merangkum materi yang telah dipelajari, dan diakhiri dengan mengerjakan soal-soal sebagai evaluasi. (3) Kelebihan dan kekurangan metode SQ3R (Survey, Question, Read, Recite, dan Review) untuk meningkatkan prestasi belajar sejarah kebudayaan islam peserta didik kelas VII di MTs Negeri 1 Trenggalek. a)Kelebihan metode SQ3R : Peserta didik menjadi terdorong dalam membaca serta menumbuhkan keingintahuan isi dari bahan materi, diarahkan agar kreatif dalam berpikir terhadap teks yang dibacanya sehingga mampu membuat pertanyaan yang menarik, mampu membuat serta menjawab pertanyaan dan menentukan simpulan, dapat berkerjasama dalam sebuah kelompok untuk bertukar pikiran/pendapat, mampu mengingat isi bacaan yang dibantu oleh guru dalam menjawab permasalahan dalam bahan bacaa, kelas menjadi lebih hidup. b) Kekurangan Metode SQ3R : Peserta didik merasa berbelit-belit karena belum terbiasa, jarang memerhatikan/mengikuti langkah-langkah secara sistematis dari metode SQ3R, malas mencari referensi, dan tidak semua aktif dalam proses pembelajaran, metode tidak dapat diterapkan pada kegiatan pembelajaran yang bersifat prosedural serta memerlukan waktu yang cukup lama