ARISAN BERKEDOK INVESTASI DITINJAU DARI KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PERDATA (Studi Kasus Terhadap Arisan Chalisa di Kelurahan Pesantren Kecamatan Pesantren Kecamatan Pesantren Kota Kediri)

Arisan chalisa merupakan arisan yang menggunakan sistem perjanjian tertulis diawal kepada membernya sebelum bergabung. Ada beberapa masalah yang menyebabkan terjadinya tidak terpenuhinya sebuah perjanjian. Oleh karena itu peneliti ingin mengkaji lebih dalam mengenai praktik arisan berkedok investasi dan meninjau menggunakan kitab undang-undang hukum perdata. Fokus penelitian dalam penelitian ini adalah: (1) Bagaimana Praktik Arisan Berkedok Investasi di Kelurahan Pesantren Kecamatan Pesantren Kota Kedir. (2) Bagaimana Tinjauan Kitab Undang-Undang Hukum Perdata Terhadap Praktik Arisan Berkedok Investasi di Kelurahan Pesantren Kecamatan Pesantren Kota Kediri. Adapun yang menjadi penelitian ini adalah: (1) Untuk Mendeskripsikan Praktik Arisan Berkedok Investasi di Kelurahan Pesantren Kecamatan Pesantren Kota Kediri. (2) Untuk Menganalisis Tinjauan Kitab Undang-Undang Hukum Perdata Terhadap Arisan Berkedok Investasi di Kelurahan Pesantren Kecamatan Pesantren Kota Kediri. Metode penelitian yang digunakan peneliti adalah metode kualitatif dengan jenis penelitian studi kasus dan undang-undang dan deskriptif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dengan observasi, wawancara mendalam, dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan kondensasi data, penyajian data, dan menarik kesimpulan. Hasil penelitian yang didapatkan dalam penelitian adalah: (1) Praktik Arisan chalisa dilakukan secara online. Sistem yang digunakan yaitu menggunakan perjanjian tertulis. Syarat untuk bergabung pada arisan chalisa, pertama mengisi surat perjanjian tertulis yang ditandatangani anggota dan pemilik. Syarat yang kedua yaitu mengumpulkan identitas anggota yakni fotocopy KTP. Adapun cara pencairan maupun penyetoran dana arisan yaitu melalui transfer bank antara pemilik dan anggota. Dalam praktiknya, perjanjian tertulis yang dibuat arisan chalisa antara owner dan member belum memenuhi kewajibannya dikarenakan owner tidak bertanggung jawab membayarkan dana hasil arisan maupun investasi kepada beberapa member. Hal tersebutlah yang membuat beberapa anggota mendapatkan kerugian. (2) Praktik arisan chalisa menurut KUHPerdata mengenai pelaksanaan perjanjian arisannya bahwa praktik dalam arisan tersebut batal demi hukum dikarenakan perjanjian antara pemilik dan anggota tidak memenuhi syarat sah kesepakatan dikarenakan pemilik tidak bertanggung jawab atas kewajibannya yaitu membayarkan hasil arisan maupun investasi kepada anggota. Sehingga perjanjian yang telah dibuat oleh pemilik dengan anggota telah batal demi hukum. Jaminan atas perjanjian tertulis yang telah dilakukan oleh anggota dengan pemilik arisan chalisa tidak berlaku dikarenakan telah melanggar isi kontrak perjanjian yaitu pemilik tidak memberikan dana arisan maupun investasi yang seharusnya menjadi hak anggota hal tersebut tidak sesuai dengan isi perjanjian yang telah disepakati. Dalam pelaksanaanya menurut hukum islam praktik yang dilaksanakan arisan chalisa mengandung riba karenakan dalam arisan tersebut ada unsur-unsur investasi yang mana didalamnya terdapat bunga tambahan yang terhadap hasil nya atau manfaat menarik yang diterima oleh kreditur