DAMPAK SOSIAL DALAM DISTRIBUSI BANTUAN PANGAN NON-TUNAI (Studi Kasus Bantuan Sosial Program E-Warong di Desa Keling Kecamatan Kepung Kabupaten Kediri)

Kemiskinan merupakan masalah yang sering terjadi dibeberapa negara berkembang, Indonesia salah satunya. Persoalan kemiskinan menjadi problem yang harus dikerjakan oleh pemerintah agar terciptanya kehidupan yang lebih sejahtera. Sebab hal tersebut pemerintah memberikan salah satu program bantuan yang diharapkan dapat mengurangi beban pengeluaran dari masyarakat. Program bantuan ini diberikan dalam bentuk bahan pangan atau bantuan non-tunai yang diberikan melalui toko yang bekerja sama dengan agen Bank. Bantuan Pangan Non-Tunai (BPNT) ini diberikan setiap satu bulan sekali ataupun tiga bulan sekali pada toko yang disebut dengan E-Warong. Di Desa Keling Kecamatan Kepung Kabupaten Kediri terdapat 3 tempat yang digunakan untuk mendistribusikan atau menyalurkan BPNT kepada Keluarga Penerima Manfaat yang selanjutnya disebut dengan KPM. Namun dalam penyaluran bantuan ini terkadang mengalami berbagai problem yang berakibat pada E-Warong itu sendiri dan berakibat pada masyarakat. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan pendekatan studi kasus. Untuk memperoleh data dalam penelitian ini dilakukan dengan wawancara, observasi dan dokumentasi serta menggunakan sumber primer dan sekunder. Teori yang digunakan adalah fungsionalisme struktural dari Robert K Merton. permasalahanpermasalahan saat mendistribusikan BPNT melalui E-Warong, antara lain meliputi masalah sinyal pada EDC (Electronic Data Capture), bahan pangan yang mahal hingga adanya perubahan kebijakan skema pendistribusian BPNT. Kata Kunci : BPNT, E-Warong, KPM, Dampak Sosia