PENERAPAN METODE ICE BREAKING PADA PEMBELAJARAN SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM UNTUK MENINGKATKAN MINAT BELAJAR PESERTA DIDIK KELAS VII DI MTsN 2 BLITAR

Skripsi dengan judul “Penerapan Metode Ice Breaking pada Pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam untuk Meningkatkan Minat Belajar Peserta Didik Kelas VII di MTsN 2 Blitar” ini ditulis oleh Alfina Miftahil Azizah, NIM. 12201193071, Program Studi Pendidikan Agama Islam, Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan, Universitas Islam Negeri Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung, Pembimbing Muhammad Sulthon Aziz, Lc., M.H. Kata Kunci: Ice Breaking, Pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam, Minat Belajar Pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam yang dilaksanakan di kelas VII MTsN 2 Blitar di dalamnya terdapat kegiatan ice breaking. Ice breaking ini digunakan sebagai upaya untuk menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan ice breaking pada pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam di kelas VII dan penerapan ice beaking untuk meningkatkan minat belajar peserta didik kelas VII di MTsN 2 Blitar. Rumusan masalah pada penelitian ini adalah (1) Bagaimana penerapan metode ice breaking dengan game pada pembelajaran sejarah kebudayaan islam untuk meningkatkan minat belajar peserta didik kelas VII di MTsN 2 Blitar? (2) Bagaimana penerapan metode ice breaking dengan cerita/dongeng pada pembelajaran sejarah kebudayaan islam untuk meningkatkan minat belajar peserta didik kelas VII di MTsN 2 Blitar? (3) Bagaimana penerapan metode ice breaking dengan bernyanyi pada pembelajaran sejarah kebudayaan islam untuk meningkatkan minat belajar peserta didik kelas VII di MTsN 2 Blitar? Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis studi kasus. Pada penelitian ini teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu observasi partisipatif, wawancara terstruktur, dan dokumentasi. Teknik analisis data pada penelitian ini menggunakan tiga langkah yaitu reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa : (1) Penerapan ice breaking dengan jenis game ini menunjukkan bahwa peserta didik merasa senang dan semangat ketika pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam. Game yang digunakan dalam kegiatan ice breaking ini yaitu menjelaskan diri dan game sambung kata. (2) Penerapan ice breaking dengan cerita/dongeng ini sangat disukai oleh peserta didik dan menjadikan suasana kelas lebih menyenangkan dan anak-anak menjadi lebih antusias ketika dalam pembelajaran diselingi dengan bercerita. Cerita/dongeng yang digunakan dalam kegiatan ice breaking ini yaitu berbagai cerita horor yang ada di sekolah, cerita lucu, cerita pengalaman dari guru yang mengajar dan dongeng singkat. (3) Penerapan ice breaking dengan bernyanyi membuat peserta didik lebih senang dan suasana kelas menjadi lebih ramai. Lagu yang digunakan dalam kegiatan ice breaking ini yaitu sholawat burdah dan lagu tepuk lima jari