Pemberdayaan pengusaha kecil di Lembaga Keuangan Syariah Baitul Maal Wat Tamwil (BMT) Assa'adah Malang

ABSTRAK Semakin maraknya pencrapan sistem syari’ah Islam dalam aspek ekonomi berpengaruh pula terhadap sistem keuangan di Indonesia. Sistem bagi hasil sebagaimana disyari’ahkan oleh Islam telah membawa warna baru dalam sistem keuangan. Yaitu dengan banyak bermunculannya lembaga keuangan syari’ah. BMT merupakan lembaga keuangan syari’ah terkecil yang memfokuskan pasarnya pada bisnis skala kecil, seperti pada pengusaha kecil. Di sini BM۴٢ berusaha keras untuk menghimpun para pengusaha kecil tetap terus mengembangkan usahanya agar lebih maju dan berkembang. Dalam rangka memperdayakan ekonomi pengusaha kecil melalui lembaga keuangan syari’ah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui konsep, pelaksanaan konsep, dan faktor-faktor yang menghambat dan mendukung pelaksanaan konsep pemberdayaan pengusaha kecil di BMT. Penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan teknik analisa data deskriptif kualitatif, dan teknik pengumpulan data melalui wawancara, observasi dan dokumenter. Berdasarkan hasil penelitian, konsep pemberdayaan pengusaha kecil di BMT adalah pembinaan pengusaha kecil dalam permodalan dan penghubung pengusaha kecil dengan bank. Dalam pelaksanaan konsep tersebut BMT merumuskan beberapa kegiatan bisnis yaitu menggalang dan menghimpun dana yang dipergunakan untuk membiayai usaha-usaha nasabah, memberikan pembiayaan kepada nasabah sesuai kelayakan usaha, menjembatani pemasaran di lingkungan nasabah sendiri. Faktor-faktor yang menghambat pelaksanaan konsep tersebut adalah BMT merupakan lembaga keuangan mikro dengan modal kecil tetapi yang membutuhkan banyak dan kesadaran masyarakat tentang bunga bank. Sedangkan faktor-faktor yang mendukung adalah adanya لال Perbankan syari’ah Pasal 1 (13) لال٦ No. 10 Tahun 199ة mengenai aturan perjanjian berdasarkan hukum Islam antara bank dan pihak lain untuk penyimpanan dana dan pembiayaan kegiatan usaha dan fatwa MUI tentang pengharaman bunga bank