Pelaksanaan Pendidikan Akhlak pada siswa SLTPN 13 Malang melalui pembelajaran Pendidikan Agama Islam: Studi kasus di SLTPN 13 Malang

ABSTRAK Pembelajaran pendidikan agama Islam di sekolah khususnya yang berada di bawah naungan Diknas sangat dibutuhkan sekali meskipun dengan batasan waktu yang minim. Ini dilaksanakan sebagai penyuksesan tujuan pendidikan nasional yakni dengan usaha membangaun dan mengembangkan manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan ketrampilan, kesehatan jasmani dan rokhani, berkepribadian yang mantap dan mandiri serta rasa tanggungjawab terhadap masyarakat dan kebangsaan. Hal ini sangat perlu sekali bila ditinjau dari segi fungsi dari pendidikan agama Islam meliputi antara lain: sebagai pengembangan, penyaluran, pencegahan, penyesuaian, sumber nilai, dan pengajaran. Dengan berbagai fungsi PAI ini besar harapan supaya prilaku dari siswa akan lebih baik dari sebelumnya. Adapun tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan secara rinci tentang pelaksanaan pembelajran PAI dan pendidikan akhlak dalam meningkatkan akhlak para siswa serta faktor-faktor yang mempengaruhinya. Oleh karena itu, melalui penelitian ini akan mendeskripsikan tentang: 1. Gambaran pembelajaran materi pendidikan agama Islam pendidikan dengan alokasi waktu yang sangat terbatas. 2. Upaya pelaksanaan pendidikan akhlak dan beberapa faktor penunjang maupun penghambatnya. Dalam penelitian ini menggunakan metode deskriftif kualitatif murni. Data yang telah terkumpul melalui observasi, dokumenter (arsip), dan wawancara mula-mula ditranskrip, di identifikasi, di klasifikasi kemudian di analisis. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa materi pendidikan agama Islam sangat banyak dan tidak imbang dengan alokasi waktu belajar di kelas. Disamping itu keterbatasan tenaga pendidik khususnya GPAI juga mempengaruhi kelancaran pendidikan akhlak para siswa. Untuk sebagai langkah yang terbaik dalam mencapai target pembelajaran materi pendidikan agama Islam para GPAI melaksanakan dengan berbagai metode pembelajaran seperti penugasan, pengamatan serta demontrasi serta kegiatan pada luar jam pelajaran. Selain itu para siswa juga dibekali dengan buku panduan “Peningkatan Imtaq” yang senantiasa menjadi monitor pribadi siswa saat dirumah. Ini merupakan alternatif dalam penerapan fungsi pembelajaran PAI yakni pencegahan terhadap berbagai prilaku pelanggaran oleh siswa. Disamping itu dalam pelaksanaan terhadap pembelajaran agama tentu diperlukan perbaikan dari orientasi pembelajaran. Karena tiap kali pertemuan dalam kelas tentunya membahas bahan materi yang berbeda, sehingga penekanan materi mampu dan mudah diaplikasikan oleh peserta didik pada lingkungannya. Dan sebagai pelaksanaan pendidikan akhlak pada luar jam pelajaran para siswa diarahkan melaksanakan sholat dhuha bersama, sholat jum’at bagi laki-laki di sekolah dan untuk perempuan diadakan bimbingan kerokhanian serta pelatihan baca Alf’an. Dalam pelaksanaan pendidikan akhlak ini ternyata tidak semudah yang dibayangkan sehingga dijumpai beberapa faktor penghambat dan pendukung. Akan tetapi itu semua tidak menjadikan padamnya semangat para GPAI dalam membina dan mendidik akhlak para siswa. Selanjutnya dalam memberikan pengawasan terhadap akhlak/prilaku siswa pendidik juga menerapkan metode kejujuran dengan memberikan buku tambahan/suplemen yang penekananya aspek muamalah/praktek beribadah. Setiap siswa yang telah melaksanakan kewajiban sesuai dengan aturan dalam buku tersebut maka GPAI yang bersangkutan akan memberikan penilaian. Kemudian dalam menentukan baik atau buruk akhlak/prilaku siswa guru selain mengambil dari keseharian juga melalui kartu monitoring. Dengan metode ini diharapkan adanya perubahan terhadap pribadi siswa khususnya dan umumnya pada lingkungan sekolah