Balanced Scorecard sebagai pengukur kinerja perusahaan di PT. BPRS Bumi Rinjani Batu

ABSTRAK Dalam kondisi persaingan yang semakin meningkat ke arah globalisasi meyebabkan perusahaan membutuhkan informasi yang relevan sehingga proses peengambilan keputusan dapat dilakukan secara cepat dan tepat. Sistem pengukuran kinerja tradisional yang selama ini digunakan hanya menekan pada aspek keuangan dan laba operasi jangka pendek tanpa memikirkan jangka panjang. Untuk itu pengukuran kinerja bisnis yang tepat yaitu dengan menggemakan Balanced Sorecard. Balanced Scorecard memiliki keistimewaan dalam pengukuran kinerja, hal ini disebabkan karena Balanced Scorecard tidak hanya mampu mengukur kinerja dari segi keuangan tetapi juga dari segi non keuangan. Tujuan dari penehtian adalah Untuk mendeskripsikan strategi peusahaan kedalam empat perspektif Balanced Scorecard dalam mengukur kinerja PT BPRS Bumi Rinjani Batu secara komprehensif. Jenis penehtian yang digunakan adalah deskriptif dengan metode studi kasus. Penehtian deskriptif adalah penehtian yang dimaksudkan untuk mengumpulkan informasi mengenai status gejala yang ada, yaitu keadaan gejala menurut apa adanya pada saat penehtian dilakukan (Arikunto, 1998: 309). Berdasarkan hasil analisa yang mehputi empat perspektif yang ada yaitu perspektif keuangan, perspektif pelanggan, perspektif proses bisnis internal, dan perspektif pembelajaicn dan pertumbuhan dapat disimpulkan bahwa PT.BPRS Bumi Rinjani menunjukkan keseimbangan antara perspektif keuangan dan non keuangan. Sedangkan dari interpretasi hasil dapat disimpub bahwa kinerja keuangan cukup baik Hal ini dapat dilihat dari adanya peningkatan dari tahun ke tahun meskipun relatif kecil karena Bank masih dalam tahap pertumbuhan dan masih bergantung pada antar Bank pasiva. Di samping itu kinerja dari perspektif non keuangan dalam keadaan cukup baik, hal ini dapat dilihat dari hasil perspektif pelanggan yang sudah memenuhi target perusahaan dari tahim ketahun yakni adanya kenaikan yang stabil pada tolok ukur customer retention dan juga adanya penurunan yang signifikan pada tolok ukur lainnya. Dari perspektif proses bisnis internal dan perspektif pembelajaran dan pertumbuhan juga dapat dilihat dari tahun ke tahun yang menimjukkan peningkatan yang stabil dengan prosentase hampir 50% dan bahkan melebihi 50%