Pencatatan Perkawinan sebagai Upaya Perlindungan terhadap Istri di Kelurahan Bunulrejo Kota Malang: Studi Kasus

ABSTRAK Sebagai sebuah peraturan semestinya mampu berfungsi sebagai sarana untuk merubah perilaku masyarakat. Akan tetapi, walaupun peraturan tentang keharusan pencatatan perkawinan sudah berlaku puluhan tahun masih saja ditemukan berbagai penyimpangan. Diantaranya adalah masih terdapat sebagian masyarakat yang melakukan akad nikah dua kali, pertama dilakukan secara sirri dan yang kedua dilakukan dihadapan PPN. Hal yang demikian inilah yang mendorong penulis untuk melakukan penelitian dengan mengangkat tema "Pencatatan Perkawinan Sebagai upaya Perlindungan Terhadap Istri di Kelurahan Bunulrejo Kota Malang (studi kasus). Penelitian ini bertujuan medeskripsikan pemahaman masyarakat kelurahan Bunulrejo tentang keharusan pencatatan perkawinan dan kontribusinya bagi perlindungan terhadap istri. Jenis penelitian pada skripsi ini adalah penelitian kualitatif. Adapun data diperoleh langsung dari para informan. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara dan observasi. Sedangkan untuk analisa data menggunakan cara deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemahaman sebagian masyarakat Bunulrejo cukup baik. Namun, dalam pelaksanaanya masih saja terdapat ketidaksesuaian dengan peraturan yang ada, di antaranya masih dijumpai perkawinan yang di dalamnya terjadi dua kali akad nikah. Beberapa hal yang menyebabkan terjadinya akad nikah dua kali dalam satu perkawinan, yaitu dorongan dari orang tua, kondisi lingkungan di mana mereka tinggal, dan terdapatnya celah pada pelaksanaan pencatatan perkawinan. Oleh karena itu, untuk membenahi hal ini perlu partisipasi dan peran aktif dari berbagai pihak. Paling tidak calon mempelai, orang tua/wali, dan para pejabat berwenang (PPN, P3N, staf Kelurahan)