Penyesuaian Sosial Mantan Pelacur menghadapi Pasca Rehabilitasi (Psikoterapi): Studi kasus dua mantan Pelacur di Panti Sosial Bina Karya Wanita Harapan Mulya Kedoya Jakarta

ABSTRAK Pelacur merupakan salah satu bagian dari masalah sosial yang membutuhkan penanganan secara serius. Setiap bentuk masalah sosial perlu mendapatkan penanganan yang holistik dan komprehensif, termasuk masalah pelacur. Sebagai alternatif pemerintah melalui Dinas Sosial membentuk sebuah panti sosial untuk menangani masalah sosial tersebut. Penanganan tersebut dilakukan dengan jalan rehabilitasi atau yang disebut sebagai terapi. Tujuan dilakukan rehabilitasi atau terapi tersebut agar mereka mampu melakukan proses adaptasi dengan lingkungan tempat mereka tinggal, sehingga mampu diterima sebagai bagian anggota masyarakat dengan harapan supaya mereka tidak kembali menjadi pekerja seks komersial. Selain itu, tujuan rehabilitasi tersebut yaitu mengembalikan rasa harga diri, percaya diri bagi para warga binaan sosial (mantan pelacur) supaya mereka mampu melaksanakan fungsi sosialnya secara wajar dan hidup secara produktif tetapi juga secara normatif. Manusia diciptakan sebagai makhluk individu dan sebagai makhluk sosial, dituntut untuk selalu mengadakan penyesuaian sosial dengan masyarakat yang lainnya. Begitu pula para mantan pelacur yang sedang mendapatkan rehabilitasi perlu melakukan penyesuaian sosial dengan masyarakat. Kesiapan penyesuaian sosial mantan wanita susila selama proses rehabilitasi perlu mendapatkan perhatian yang serius, agar tercapai tujuan terapi atau rehabilitasi yang dimaksud. Dalam penelitian ini digunakan metode kualitatif dengan menggunakan metode pengumpulan data melalui observasi, wawancara, angket, dan dokumentasi yang dilengkapi dengan peralatan tape-recorder dan kamera terhadap subyek penelitian sebanyak dua orang yang sedang mendapatkan rehabilitasi di Panti Sosial Bina Karya Wanita “Harapan Mulya” Kedoya Jakarta. Penelitian ini dianalisa dengan menggunakan teknik analisis data melalui tiga tahapan yaitu kategorisasi dan reduksi data, pengelompokan data (sajian data), dan pengambilan kesimpulan atau verifikasi. Selanjutnya unttik mengecek keabsahan data dari hasil analisis data, maka digunakan dengan tiga cara yaitu perpanjangan keikutsertaan peneliti, ketekunan pengamatan dan triangulasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kesiapan para mantan pelacur dalam melakukan penyesuaian sosial cukup baik. Hal tersebut diperoleh berdasarkan kemampuan dalam berhubungan dengan orang lain yang didukung dengan kepercayaan diri yang baik dan keahlian dan/atau keterampilan yang dimilikinya serta penerimaan keluarga untuk menerima sebagai bagian anggota keluarga. Selain itu, perubahan perilaku yang ditunjang dengan pemahaman terhadap agama yang tampak pada diri mereka selama mengikuti kegiatan rehabilitasi. Disamping itu, keinginan yang kuat untuk berubah dan meninggalkan pekerjaannya sebagai pelacur meskipun hal tersebut tidak secepatnya. ABSTRACT Prostitute is a part of the social problem which is need to handle seriously. Every form of this social problem require to get holistic and comprehensive handling, including the prostitution problem. The government alternative solution of this problem through Social Official is in form of Social Building. The handling process is done by rehabilitate or therapy. The target of rehabilitate or therapy is make the prostitute can adjust with the environment surrounding them, so that they can be accepted as a part of society and don’t back to their work as a prostitute. Besides that, the target of this rehabilitate is to return the self-regard and confedence to all former prostitute, so that they can do their social function fairly and live productively but also normatively. Human being created as individual creature and as social creature, they always claimed to perform social adjustment with the other society, and so do the former prostitute which is getting rehabilitate. They need to do social adjustment with the society. Readiness of social adjustment of former prostitute during rehabilitate process requires to get serious attention, so that the target of this therapy or rehabilitate can be reach. This research is used qualitative method by using data collecting method. Its through observation, interview, quetionnaire, and documentation which is provided with the camera and tape-recorder to research subject. The subject of this research is two former prostitutes who is getting rehabilitate in Social Building Bina Kaiya Wanita “Harapan Mulya” Kedoya Jakarta. This research is analyzed by using technique of analyze data through three step, that is, categorized and reduction data, subdividing of data (data presentation), and conclution intake or verification. Hereinafter, to check the authenticity of data analysis result, hence it used three way, that is, lengthening the reseacher taking part in, assiduity of triangulation and perception. The result of this research indicate that the readiness of the former prostitute in doing social adjustment is good enough. It is obtained base to their ability in relating to others that supported with their good self confidence and their skill and/or membership, ang also family’s acceptance to them as part of family member. The other is behavior exchange that supported with understanding of the religion visible at them during following the rehabilitate activity. Beside that, strong desire to change and leave their work as prostitute although it isn’t do as soon as possible