Tanggung Gugat Perusahaan Asuransi atas Adanya Mis-selling Produk Asuransi Unit Link yang Ditawarkan Melalui Bancassurance

Industri jasa keuangan telah menggiring pada majunya inovasi produk asuransi yang semakin bervariasi, salah satu jenisnya adalah produk asuransi unit link. Dalam menjalankan kegiatan usahanya perusahaa asuransi memiiki tenaga pemasar yang dapat mewakili kepentingan perusahaan asuransi untuk memasarkan produk asuransi. Faktor pemasaran produk asuransi merupakan hal yang fundamental bagi calon tertanggung untuk mendapatkan informasi atas produk yang disediakan oleh perusahaan asuransi. Namun, fakta empirisnya menunjukkan perusahaan asuransi dalam penawaran produknya lalai untuk melaksanakan kewajibannya dalam hal pemberian informasi yang benar, mengawasi ketepatan dan kesesuaian penawaran produk asuransi terhadap profil nasabah dengan produk yang dijual sehingga menyebabkan adanya sebuah kerugian bagi nasabah asuransi lazimnya disebut mis-selling. Oleh karena itu, tujuan penulisan ini adalah untuk menganalisis tanggung gugat perusahaan asuransi atas adanya misselling produk asuransi yang ditawarkan melalui bancassurance ditinjau dari Undang-Undang Perasuransian, KUH Perdata, dan peraturan perundang-undangan lainnya terkait dengan pemasaran produk asuransi. Metode penulisan yang digunakan adalah yuridis-normatif dengan menggunakan pendekatan peraturan perundang-undangan dan pendekatan konseptual. Hasil penulisan ini menunjukkan dalam hal terjadi mis-selling produk asuransi, perusahaan asuransi dapat bertanggung gugat kepada nasabah dengan mengajukan gugatan ke pengadilan negeri dan memberikan ganti kerugian apabila melalui penyelesaian sengketa secara alternatif tidak dicapai kesepakata