ANALISIS DENSITAS TEH HITAM ORTHODOKS GRADE 1 DI PT. PERKEBUNAN NUSANTARA VIII KEBUN SEDEP, KAB. BANDUNG, JAWA BARAT

Teh merupakan salah satu komoditas yang banyak tersedia di Indonesia dan memiliki konsumen yang terus-menerus meningkat setiap tahunnya. Kualitas teh hasil pengolahan sangat ditentukan oleh proses pengolahan kualitas bahan baku yaitu pucuk teh. Dimana semakin tinggi kualitas bahan baku, maka akan semakin tinggi pula kualitas teh kering yang akan dihasilkan. Pengolahan teh hitam di Indonesia memiliki dua jenis yaitu secara orthodoks dan CTC (Crushing, Tearing, Curling) kedua proses tersebut akan menghasilkan karakter dan kenampakan teh jadi yang berbeda. Proses pengolahan teh hitam yang diamati di PT Perkebunan Nusantara VIII Kebun sedep adalah teh hitam yang diproses secara orthodoks. Tahapan pengolahan teh orthodoks ini meliputi penerimaan bahan baku, pelayuan, penggilingan dan oksidasi enzimatis, pengeringan, sortasi, pengepakan dan penyimpanan. PT Perkebunan Nusantara VIII Keben Sedep melakukan pengujian mutu. Salah satu pengujian mutu yang dilakukan yaitu pengukuran nilai densitas teh hasil sortasi kering. Nilai densitas teh dapat mempengaruhi dalam pengepakan ataupun pengemasan dan distribusi teh. Maka perlu dilakukan penjagaan kualitas mutu pada bahan baku agar menghasilkan produk akhir yang baik dan sesuai dengan standar mutu. Berdasarkan hasil pengamatan dan pengujian densitas teh hasil sortasi dengan menggunakna metode free fall yang dilakukan di PT Perkebunan Nusantara VIII Kebun Sedep selama 7 hari, diketahui bahwa masih banyak densitas teh diberbagai jenis yang di luar kendali (out of control) mutu teh yang sudah ditetapkan. Semua jenis teh (Dust, BOP, BOP1, BOP 1 SP, BOPF dan PF) mengalami out of control dengan jenis teh yang paling banyak mengalami out of control selama pengamatan dan pengujian adalah jenis Dust dan BOPF. Penyebab utama terjadinya penyimpangan densitas ini terdapat pada bahan baku teh. Kata kunci: teh, mutu, densita