Stereotip Gender dalam Instrumen Musik pada Pelajar SMA di Yogyakarta

Penelitian ini bertujuan untuk menginvestigasi stereotip gender dalam instrumen musik oleh pelajar SMA di Yogyakarta. Melalui pendekatan survei dengan metode penelitian kuantitatif, instrumen penelitian disusun berdasarkan identifikasi instrumen musik oleh Abeles dan Porter (1978) serta teori peran sosial oleh Eagly (1987) yang dikembangkan oleh Cramer (2002). Pengumpulan data dilakukan di sejumlah SMA di Yogyakarta yang memiliki ekstrakurikuler musik band/orkestra. Hasil analisis deskriptif menggunakan IBM SPSS Statistics 27 menunjukkan adanya stereotip gender dalam pemilihan instrumen musik oleh pelajar SMA di Yogyakarta. Flute dan biola cenderung diasosiasikan sebagai instrumen feminin, sementara trompet, trombon, dan drum diasosiasikan sebagai instrumen maskulin. Terdapat perbedaan signifikan dalam persepsi terhadap instrumen klarinet dan saksofon. Selain itu, penelitian ini juga mengungkap perbedaan dalam penilaian kualitas musisi instrumental berdasarkan gender dan instrumen musik. Meskipun musisi perempuan dinilai memiliki karakteristik kuat yang lebih tinggi, namun kualitas kepemimpinan mereka dinilai lebih rendah dibandingkan musisi laki-laki. Terdapat pula perbedaan dalam kualitas agentik, komunal, dan gender netral antara musisi instrumental perempuan dan laki-laki. Penelitian ini mengkonfirmasi adanya stereotip gender dalam preferensi instrumen musik di kalangan pelajar SMA di Yogyakarta, sejalan dengan temuan sebelumnya. Implikasi dari penelitian ini adalah pentingnya meningkatkan kesadaran akan stereotip gender dalam musik serta mendorong inklusivitas dan kebebasan berekspresi dalam pemilihan instrumen musik