Pelatihan Ekspresi Wajah Positif untuk Menangani Gangguan Depresi: Suatu Pendekatan Individual

The Facial feedback hypothesis menyatakan bahwa ekspresj wajah memberikan informasi tentang emosi yang dirasakan dan perubahan ekspresi wajah merupakan penyebab timbulnya emosj itu sendiri.Berdasarkan hipotesis ini disusun modul peiatihan ekspresi wajah positif,terdiri dari relaksasi otot wajah melalui tension relaxation, relaksasi otot wajah melalui letting-go, dan latihan ekspresi wajah.Peiatihan ekspresi wajah positif yang diterapkan dalam kelompok sudah diteiiti dan terbukti efektif. Penelitian ini bertujuan untuk menguji efektivitas peiatihan ekspresi wajah positif, yang diberikan secara individual dalam menangani gangguan depresi. Subjek penelitian berjumlah 8 mahasiswa Fakultas Psikolgi UGM angkatan 1994/1995, yang telah diseleksi tingkat depresinya berdasarkan the Beck Depression Inventory (BDI). Pengukuran tingkat depresi subjek dilakukan dengan BDI sebanyak tiga kali, yaitu: sebelum peiatihan, segera sesudah peiatihan, dan satu bulan sesudah peiatihan. Analisis individual menunjukkan tujuh subjek mengalami penurunan tingkat depresi, pada pengukuran segera sesudah peiatihan. Sebelum dlberi peiatihan tingkat depresi subjek berada pada taraf ringah dengan berat. Setelah diberi peiatihan tingkat depresi subjek menurun hingga normal. Satu subjek tidak berubah tingkat depresinya, berada pada batas normal. Pada pengukuran satu bulan sesudah peiatihan, enam subjek tetap berada pada taraf normal, sedangkan dua orang subjek mengalami peningkatan sekor depresi. Secara keseluruhan dapat dikatakan bahwa peiatihan ekspresi wajah positif yang diberikan secara indMdual efektif untuk menangani gangguan depresi