Pemodelan Prevalensi Balita Stunting di Jawa Timur Tahun 2021 menggunakan Regresi Semiparametrik Spline

Anak merupakan generasi penerus bangsa, maka memiliki generasi yang berkualitas penting dalam pembangunan suatu negara. Persoalan kesehatan yang perlu diperhatikan salah satunya stunting. Berdasarkan Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2021, didapatkan prevalensi stunting tahun 2021 sebesar 24,4% sedangkan Jawa Timur memiliki angka prevalensi stunting sebesar 23,3%. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik faktor-faktor yang mempengaruhi prevalensi balita stunting di Provinsi Jawa Timur pada tahun 2021 serta pemodelannya menggunakan regresi semiparametrik spline. Penelitian dilakukan di Provinsi Jawa Timur menggunakan data tahun 2021 dengan faktor yang diduga mempengaruhi adalah persentase penduduk miskin sebagai variabel parametrik dan persentase balita mengkonsumsi ASI eksklusif sebagai variabel nonparametrik. Metode regresi semiparametrik spline digunakan dikarenakan terdapat variabel parametrik dan nonparametrik dimana variabel nonparametrik tidak membentuk pola tertentu sedangkan variabel parametrik membentuk pola. Berdasarkan nilai GCV paling minimum didapatkan model terbaik menggunakan regresi semiparametrik spline linier dua titik knot. Hasil analisis menunjukkan seluruh variabel berpengaruh terhadap prevalensi balita stunting dengan hasil pengujian asumsi residual menunjukkan semua asumsi terpenuhi dengan nilai koefisien determinasi dari model sebesar 93,5%. ================================================================================================================================== Children are the next generation of the nation, so having a quality generation is important in the development of a country. One of the health problems that need attention is stunting. Based on the 2021 Indonesian Nutritional Status Study (SSGI), the prevalence of stunting in 2021 was 24.4%, while East Java had a stunting prevalence rate of 23.3%. The purpose of this study was to determine the characteristics of the factors that influence the prevalence of toddler stunting in East Java Province at 2021 and to model it using spline semiparametric regression. The research was conducted in East Java Province using data for 2021 with factors that are thought to influence the percentage of poor people as a parametric variable and the percentage of toddler consuming exclusive breastfeeding as a nonparametric variable. The spline semiparametric regression method is used because there are parametric and nonparametric variables where the nonparametric variables do not form a certain pattern while the parametric variables form a pattern. Based on the minimum GCV value, the best model was obtained using a two-point knot linear spline semiparametric regression. The results of the analysis show that all variables influence the prevalence of stunting in toddler with the results of testing the residual assumptions showing that all assumptions are fulfilled with a coefficient of determination of the model of 93,5%