Struktur Komunitas Capung (Odonata) Di Kawasan Sumber Air Hutan Sumber Pawon, Kediri

"Capung merupakan serangga terbang yang berperan besar dalam keberlangsungan ekosistem. Salah satunya yaitu berperan dalam menjaga rantai makanan. Capung berperan sebagai predator bagi serangga-serangga kecil dan dapat memangsa sesama capung yang memiliki ukuran lebih kecil. Penelitian ini dilakukan di Kawasan sumber air Hutan Sumber Pawon, Kediri dengan tujuan untuk mengetahui struktur komunitas capung di Kawasan Hutan Sumber Pawon dan pengaruh faktor abiotik lingkungan terhadap keberadaan capung. Terdapat dua area penelitian yaitu area dalam hutan dan area luar hutan atau area persawahan dan dilakukan dua kali periode pengamatan. Penelitian ini menggunakan metode pengamatan langsung yaitu metode Visual Encounter Survey (VES) dengan mengamati spesies capung dan menghitung jumlah individu tiap spesies yang teramati secara langsung pada jalur yang telah ditentukan. Pada penelitian juga diambil faktor mikroklimat seperti suhu, kelembaban dan intensitas cahaya, faktor fisik air seperti suhu, pH dan kecepatan arus air. Hasil dari penelitian ini terdapat 13 spesies yang terdiri dari 7 spesies subordo Anisoptera dan 6 spesies sub ordo Zygoptera. Pada area dalam Hutan terdiri dari 3 spesies dan didominasi oleh spesies Vestalis luctuosa sedangkan pada area persawahan terdiri dari 9 spesies dan didominasi oleh spesies Orthetrum sabina, Orthetrum testaceum dan Pantala flavescens. Berdasarkan analisis faktor abiotik lingkungan menggunakan Canoco faktor abiotik Dissolved Oxygen (DO) perairan merupakan faktor abiotik yang berkorelasi nyata terhadap keberadaan komunitas capung yaitu dengan nilai P-value = 0.002" ===================================================================================================================================== "Dragonflies are flying insects that play a major role in the sustainability of the ecosystem. One of them plays a role in maintaining the food chain. Dragonflies act as predators for small insects and can prey on fellow dragonflies that have a smaller size. This study was conducted in the Sumber Pawon Forest water source area, Kediri with the aim of knowing the structure of the dragonfly community in the Sumber Pawon Forest Area and the influence of environmental abiotic factors on the presence of dragonflies. There were two research areas, namely the area inside the forest and the area outside the forest or rice fields and two observation periods were conducted. This study used a direct observation method, namely the Visual Encounter Survey (VES) method by observing dragonfly species and counting the number of individuals of each species observed directly on a predetermined path. Microclimatic factors such as temperature, humidity and light intensity, physical factors such as temperature, pH and water current speed were also taken. The results of this study found 13 species consisting of 7 species of suborder Anisoptera and 6 species of suborder Zygoptera. In the forest area consisted of 3 species and dominated by Vestalis luctuosa species while in the rice field area consisted of 9 species and dominated by Orthetrum sabina, Orthetrum testaceum and Pantala flavescens species. Based on the analysis of environmental abiotic factors using Canoco, the abiotic factor Dissolved Oxygen (DO) is an abiotic factor that is significantly correlated with the presence of dragonfly communities with a P-value = 0.002