Sistem Informasi Telerehabilitasi Pasca-Stroke dari Eksperimental Ankle joint Control Berbasis Internet of Things

Rehabilitasi adalah suatu prosedur yang dilakukan untuk memulihkan fungsi tubuh yang bermasalah akibat cedera, operasi, ataupun penyakit tertentu. Dalam pelaksanaannya, proses rehabilitasi pasca-stroke di Indonesia masih kurang memadai dikarenakan sulitnya akomodasi pasien yang bertempat tinggal jauh dengan pusat rehabilitasi. Maka dari itu, diusulkan sebuah sistem informasi telerehabilitasi untuk mendukung proses rehabilitasi jarak jauh sehingga dapat memudahkan pasien dalam mengakses program rehabilitasi secara efektif dari rumah masing-masing. Dengan berbasis Internet of things, sistem telerehabilitasi ini diintegrasikan dengan alat bantu rehabilitasi berupa FES (Functional electrical stimulation), sehingga dapat menampilkan perkembangan rehabilitasi pasien berupa visualisasi grafik pembacaan sensor pada FES secara real-time. Data hasil rehabilitasi kemudian disimpan dalam suatu manajemen database untuk memudahkan peemantauan kemajuan rehabilitasi pasien. Sistem ini melibatkan eksperimental ankle joint control dengan menggunakan perangkat keras Arduino Portenta H7 yang dilengkapi dengan modul Wi-Fi. Data rehabilitasi ankle joint dari FES dikirimkan melalui metode HTTP POST ke database di server Bluehost yang kemudian divisualisasikan pada grafik melalui sistem informasi. Sistem informasi ini memungkinkan pengguna, termasuk admin, dokter, dan pasien, untuk memantau aktivitas rehabilitasi. Melalui pengujian, skenario pada website menghasilkan respon yang sesuai. Pengiriman data dari Arduino Portenta H7 ke database berhasil dilakukan sebanyak 10 kali menggunakan koneksi Wi-Fi, dengan rata-rata delay pengiriman data sebesar 1259ms. Selain itu, prosedur telerehabilitasi yang telah dirancang dapat dijalankan oleh pasien maupun dokter. Pengujian User Experience Testing menunjukkan keberhasilan sistem ini, dengan 14 subjek melaporkan bahwa fitur-fitur pada sistem telerehabilitasi berjalan dengan baik. Sistem telerehabilitasi pada penelitian ini hanya difokuskan pada perancangan sistem informasi sebagai sarana visualisasi data rehabilitasi melalui grafik. Pengembangan kedepannya diharapkan dapat diintegrasikan dengan kamera untuk memfasilitasi rehabilitasi jarak jauh. =============================================================================================================================== Rehabilitation is a procedure performed to restore body functions that are problematic due to injury, surgery, or certain diseases. In practice, the post-stroke rehabilitation process in Indonesia is still inadequate due to the difficulty in accommodating patients who live far from rehabilitation centers. Therefore, a telerehabilitation information system is proposed to support the remote rehabilitation process so that it can facilitate patients in accessing rehabilitation programs effectively from their respective homes. Based on the Internet of things, this telerehabilitation system is integrated with rehabilitation aids in the form of FES (Functional electrical stimulation), so that it can display the progress of patient rehabilitation in the form of graphical visualization of sensor readings on FES in real-time. The rehabilitation outcome data is then stored in a management database to facilitate monitoring of the patient's rehabilitation progress. This system involved experimental ankle joint control using Arduino Portenta H7 hardware which is equipped with a Wi-Fi module. The ankle joint rehabilitation data from FES is sent via the HTTP POST method to the database on the Bluehost server which is then visualized on a graph through the information system. This information system allows users, including admins, doctors, and patients, to monitor rehabilitation activities. Through testing, scenarios on the website produce appropriate responses. Data transmission from the Arduino Portenta H7 to the database was successfully carried out 10 times using a Wi-Fi connection, with an average data transmission delay of 1259ms. In addition, telerehabilitation procedures that have been designed can be carried out by both patients and doctors. The User Experience Testing test showed the success of this system, with 14 subjects reporting that the features of the telerehabilitation system were running well. The telerehabilitation system in this study was only focused on designing an information system as a means of visualizing rehabilitation data through graphics. Future developments are expected to integrate with cameras to facilitate remote rehabilitation