Evaluasi Program Perbaikan Permukiman Kumuh Menjadi Kampung Wisata di Kelurahan Sidokumpul Kabupaten Gresik

Wisata Kampung Kreasi, merupakan wisata edukasi persampahan dan urban farming yang berada di Kelurahan Sidokumpul yang merupakan hasil kesadaran masyarakat setempat, dimana dahulunya merupakan kampung kumuh. Ketua Pokdarwis bersamaan dengan Karang Taruna serta masyarakat setempat, menciptakan program dalam upaya menangani permukiman kumuh tersebut. Program yang ada tersebut perlu dilakukan evaluasi terkait tingkat keberhasilannya dikarenakan masih terdapat masyarakat yang bekerja sebgaia pengemis, hal tersebut merupakan tujuan dari penelitian ini. Metode analisis data pada penelitian ini menggunakan empat metode untuk menjawab tujuan penelitian yaitu analisis deskriptif kualitatif untuk mengidentifikasi program yang ada di Kampung Kreasi dan juga menilai kondisi permukiman kumuh di Kampung Kreasi, Teknik Skoring untuk mengetahui tingkat keberhasilan program yang ada di Kampung Kreasi. AHP (Analysis Hierarchy Process) dan tabel triangulasi, digunakan untuk merumuskan arahan prioritas penanganan permukiman kumuh di Kampung Kreasi. Metode pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara, kuesioner, dan studi literatur. Berdasarkan hasil analisis, didapatkan hasil bahwa program yang ada di Kampung Kreasi hanya berfokus pada pengelolaan persampahan dan pengembangan wisata, dimana tidak terdapat program pada aspek permukiman kumuh lainnya. Penilaian pada evaluasi tingkat keberhasilan program – program yang ada dengan menggunakan Teknik Skoring, dapat dikatakan telah berhasil dalam mengatasi permasalahan pengelolaan persampahan di Kampung Kreasi berdasarkan hasil penilaian dengan menggunakan kriteria evaluasi Dunn dan Teknik Skoring. ============================================================================================================================== Wisata Kampung Kreasi, is an educational tour of waste and in the Sidokumpul Village, which is the result of local community awareness, which was once a slum village. The Pokdarwis chairman, together with Karang Taruna and the local community, created a program to deal with these slum settlements. The existing program needs to be evaluated regarding its level of success because there are still people who work as beggars, this is the aim of this research. The data analysis method in this research used four methods to answer the research objectives, namely descriptive qualitative analysis to identify existing programs in Kampung Kreasi and assess the condition of slum settlements in Kampung Kreasi, Scoring Techniques to determine the success rate of existing programs in Kampung Kreasi, AHP (Analysis Hierarchy Process) and triangulation tables are used to formulate priority directions for handling slum settlements in Kampung Kreasi. Data collection methods were carried out by observation, interviews, questionnaires, and literature studies. Based on the results of the analysis, it was found that the existing programs in Kampung Kreasi only focused on waste management and tourism development, where there were no programs on other aspects of slum settlements. Assessment on evaluating the level of success of existing programs using the Scoring Technique, it can be said that it has been successful in overcoming the problems of waste management in Kampung Kreasi based on the results of the assessment using Dunn's evaluation criteria and the Scoring Technique