Perencanaan Modifikasi Struktur Gedung KCU BCA Bukit Darmo Surabaya dengan Sistem Rangka Bresing Tahan Tekuk

Surabaya merupakan salah satu daerah di Indonesia yang rawan terjadi bencana gempa bumi. Surabaya dan daerah sekitarnya dilewati oleh Sesar Kendeng dan Sesar Rembang. Intensitas gempa diprediksi bisa mencapai magnitudo 6,5 (BNPB, 2017). Oleh karena itu, gedung yang dibangun di Surabaya harus didesain tidak hanya ekonomis tetapi juga memiliki kriteria seperti kekuatan, durabilitas, daktilitas, serta kemampuan disipasi energi yang tinggi. Salah satu konstruksi yang dapat digunakan adalah sistem rangka Buckling Restrained Braced Frame (BRBF). Sistem BRBF berangkat dari penggunaan CBF yang memanfaatkan bresing diagonal agar tekuk dan leleh untuk mendisipasi energinya. Namun, pada sistem ini terjadi ketidakseimbangan diantara kekuatan tekan dan tarik pada bresing. Kemudian kelemahan ini dapat diatasi jika bresing dapat leleh dalam keadaan tarik dan tekan tanpa mengalami tekuk. Dalam Tugas Akhir ini, Gedung KCU BCA Bukit Darmo Surabaya yang sebelumnya menggunakan struktur beton bertulang setinggi 10 lantai akan dimodifikasi ulang dengan peningkatan hingga 20 lantai menggunakan struktur komposit dan sistem BRBF menggunakan konfigurasi Single Diagonal. Dasar perencanaan dalam Tugas Akhir ini mengacu kepada peraturan terbaru dari SNI 1726:2019, SNI 1727:2020, SNI 1729:2020, SNI 2847:2019, SNI 7860:2020, SNI 7972:2020, AISC 341-16. ACI 318-19, buku ajar dan jurnal yang berkaitan dengan struktur komposit dan sistem BRBF. Dari hasil perhitungan perencanaan yang dilakukan, diperoleh hasil yaitu Pelat atap, dan non-atap menggunakan beton tebal 11 cm dengan tulangan positif menggunakan dek gelombang. Balok induk menggunakan WF 400x200x8x13 direncanakan dengan komposit, Kolom menggunakan profil CFT (Concrete Filled Tube) dengan dimensi terbesar 900x900x40. Pondasi menggunakan tiang pancang spun pile dalam grup yang diikat oleh poer. ================================================================================================================================== Surabaya is one of the areas in Indonesia which is prone to earthquakes. Surabaya and the surrounding area are passed by the Kendeng Fault and the Rembang Fault. The intensity of the earthquake is predicted to reach a magnitude of 6.5 (BNPB, 2017). Therefore, buildings built in Surabaya must be designed not only to be economical but also to have criteria such as strength, durability, ductility, and high energy dissipation capabilities. One construction that can be used is the Buckling Restrained Braced Frame (BRBF) framework system. The BRBF system departs from the use of CBF which utilizes diagonal braces to allow buckling and yielding to dissipate energy. However, in this system there is an imbalance between the compressive and tensile strength of the braces. Then this weakness can be overcome if the bracing can yield in a state of tension and compression without buckling. In this Final Project, the KCU BCA Bukit Darmo Surabaya Building which previously used a reinforced concrete structure with a height of 10 floors will be re-modified with an increase of up to 20 floors using a composite structure and the BRBF system using a Single Diagonal configuration. The basis for planning in this Final Project refers to the latest regulations from SNI 1726:2019, SNI 1727:2020, SNI 1729:2020, SNI 2847:2019, SNI 7860:2020, SNI 7972:2020, AISC 341-16. ACI 318-19, textbooks and journals related to composite structures and BRBF systems. From the results of planning calculations carried out, the results obtained are roof plates, and non-roofs using 11 cm thick concrete with positive reinforcement using wave decks. Main beam using WF 400x200x8x13 planned with composite, Column using CFT (Concrete Filled Tube) profile with the largest dimension 900x900x40. The foundation uses spun pile piles in a group that is tied by a pile