Analisis Konduktivitas Ionik pada Solid Polymer Electrolyte (SPE) Berbasis Pati Jagung dan Garam Lanthanum Nitrate dengan Graphene Oxide Sebagai Filler

Solid Polymer Electrolyte (SPE) merupakan alternatif elektrolit yang lebih aman dibandingkan dengan elektrolit cair. Penelitian ini dilakukan dengan mengkompositkan polimer pati jagung, dengan garam lanthanum nitrate, dan graphene oxide (GO) sebagai filler dengan tujuan untuk meningkatkan konduktivtas ioniknya. Metode solution casting dilakukan pada penelitian ini untuk menghasilkan lembaran SPE yang tipis. Berdasarkan hasil X-Ray nDiffraction (XRD) menunjukkan struktur SPE menjadi lebih amorf setelah penambahan garam dan GO. Hasil Fourier Transform Infrared Spectroscopy (FTIR) menyatakan adanya pergeseran gugus fungsi dan peningkatan intensitas pada gugus C-O-H mengindikasikan adanya interaksi hydrogen bonding dengan GO dan pemutusan rantai C-O-C akibat penambahan garam. Hasil Scanning Electron Microscope (SEM) didapatkan interaksi dengan GO mengakibatkan struktur lebih berpori sehingga memberikan ruang pada sampel SPE. Struktur amorf dikonfirmasi dengan Differential Scanning Calorimetry (DSC) dengan melihat titik leleh yang semakin rendah setelah penambahan garam dan GO. Hasil Electrochemical Impedance Spectroscopy (EIS) menunjukkan adanya peningkatan konduktivitas ionik pada SPE setelah penambahan GO, dengan nilai tertinggi pada konsentrasi 1% yaitu sebesar 2.25×10-6 S/cm. Oleh karena itu, penambahan GO pada pati jagung mendukung interaksi ion dengan polimer sehingga dapat meningkatkan konduktivitas ionik. ============================================================ Solid Polymer Electrolyte (SPE) is a safer electrolyte alternative compared to liquid electrolytes. This research was carried out by compositing corn starch polymer, with lanthanum nitrate salt, and graphene oxide (GO) as a filler with the aim of increasing its ionic conductivity. The solution casting method was used in this study to produce thin SPE film. Based on the results of X-Ray Diffraction (XRD) it shows that the SPE structure becomes more amorphous after the addition of salt and GO. The results of the Fourier Transform Infrared Spectroscopy (FTIR) state that there is a shift in functional group and an increase in intensity in the C-O-H group indicating an interaction of hydrogen bonds with GO and cleaveage of the C-O-C chain due to the addition of salt. The results of the Scanning Electron Microscope (SEM) found that interaction with GO resulted in a more porous structure thereby providing space for the SPE sample. The amorphous structure was confirmed by Differential Scanning Calorimetry (DSC) by observing the lower melting point after adding salt and GO. Electrochemical Impedance Spectroscopy (EIS) results showed an increase in ionic conductivity in SPE after the addition of GO, with the highest value at 1% concentration of 2.25×10-6 S/cm. Therefore, the addition of GO to corn starch supports the interaction of ions with polymers to increase ionic conductivity