Analisis Risiko Kegagalan Pada Proses Decommissioning Offshore Manifold Wellhead Platform PT. X

Decommissioning merupakan proses pembongkaran sebagian atau seluruh instalasi dan mengangkut hasil pembongkaran tersebut ke lokasi yang telah ditentukan. Analisis risiko dilakukan guna mengendalikan potensi dan dampak risiko yang mungkin terjadi selama proses decommissioning. Dalam penelitian ini, dilakukan analisis risiko pada proses decommissioning pada platform jacket dengan empat kaki. Metode analisis yang digunakan adalah Fuzzy Failure Mode and Effect Analysis (fuzzy-FMEA) yang dapat menunjukkan risiko dominan dari setiap risiko yang telah teridentifikasi melalui proses fuzzyfikasi dan menghasilkan fuzzy-RPN (FRPN). Diperoleh kebocoran hidrokarbon sisa sebagai risiko dominan dengan FRPN 9 dan selanjutnya dilakukan analisis risiko dengan metode Fault Tree Analysis (FTA) untuk dapat menjabarkan akar-akar masalah dari risiko dominan pada proses decommissioning tersebut yakni kesalahan perencanaan dengan probabilitas 0,00026645 dan adanya sealing failure dengan probabilitas 0,00044118. Bowtie Analysis digunakan sebagai metode pengendalian risiko yang menghasilkan luaran langkah prefentif dan upaya mitigasi. Verifikasi dan validasi kondisi mutakhir sumur merupakan salah satu langkah prefentif dari risiko tersebut dan upaya mitigasi berupa mempersempit area kebocoran dan pemasangan hydrocarbon detector. ==================================================================================================================================== Decommissioning is the process of dismantling part or all of an installation and transporting the dismantled materials to a designated location. Risk analysis is conducted to control the potential and impact of risks that may occur during the decommissioning process. In this study, a risk analysis was performed on the decommissioning process of a four-legged jacket platform. The analysis method used was Fuzzy Failure Mode and Effect Analysis (fuzzy-FMEA), which identifies the dominant risks through a fuzzification process and produces fuzzy-RPN (FRPN). It was found that residual hydrocarbon leakage was the dominant risk with FRPN 9, and further risk analysis was carried out using Fault Tree Analysis (FTA) to identify the root causes of the dominant risk, namely planning errors with probability 0,00026645 and sealing failures with probability 0,00044118. Bowtie Analysis was used as a risk control method, resulting in preventive measures and mitigation efforts. One of the preventive measures for the identified risks was the verification and validation of the current well conditions, while the mitigation efforts included narrowing the leakage area and installing a hydrocarbon detector