Penentuan Strategi Inspeksi Pada Platform X Berbasis Risk Based Inspection (RBI) Berdasarkan Kekuatan Struktur

Indonesia merupakan salah satu penghasil minyak dan gas bumi dengan anjungan lepas pantai yang berjumlah ratusan yang tersebar di perairan Indonesia. Sebagian besar dari anjungan lepas pantai tersebut umumnya berjenis fixed offshore platform dan 72.08% diantaranya berumur dua kali atau bahkan lebih dari service life-nya. Seiring dengan penuaan umur, risiko anjungan lepas pantai pun meningkat yang ditandai dengan penurunan integritas struktur. Maka dari itu agar platform masih dapat memperpanjang umur operasi dan melanjutkan layanannya, perlu dilakukan identifikasi pada integritas struktur yang ada dan disiapkan langkah mitigasi yang tepat serta perawatan dan juga inspeksi. Untuk mengoptimalkan inspeksi agar efektif, strategi inspeksi harus ditentukan dengan tepat agar tidak terjadi kerusakan yang berkelanjutan pada platform serta kerugian biaya akibat over inspection. Sehingga, perlu adanya penentuan interval dan scope inpeksi yang tepat menggunakan metode Risk Based Inspection (RBI) dan didukung dengan mempertimbangkan kekuatan struktur melalui evaluasi integritas struktur. Evaluasi integritas struktur digunakan untuk mengetahui kondisi kekuatan struktur terkini berdasarkan hasil inspeksi terakhir sehingga dapat menentukan strategi mitigasi risiko yang tepat. RBI dapat menentukan kategori risiko platform, interval dan scope inspeksi yang tepat untuk platform tersebut. Hasil dari penelitian ini didapatkan terdapat beberapa member nilai UC>1 dengan nilai UC terbesar terjadi pada member 901-970 dengan nilai UC 2.88. Dari hasil analisis RBI didapatkan kondisi risiko Platform X berada pada kondisi medium dan interval inspeksi yang dijadwalkan adalah 9 tahun, sehingga Platform X akan melaksanakan inspeksi bawah air pada tahun 2027 (dihitung dari 2018) dengan scope inspeksi adalah L2, L3 dan L4 sesuai codes API RP 2SIM. Untuk meminimalisir potensi risiko yang terjadi, dilakukan mitigasi menggunakan metode strengthening pada member yang memiliki nilai UC>1. Setelah ditambahkan stiffener plate ketiga member tersebut memiliki nilai UC