Studi Numerik Tegangan Tali Tambat Sistem Taut Pada Berbagai Konfigurasi Mooring Dan Layout Floating Breakwater Berpori

Abrasi pantai adalah kondisi ketika pantai kehilangan lebih banyak sedimen dari pada sedimen yang datang yang disebabkan oleh gempuran gelombang dan energi yang dibawanya. Oleh karena itu, diperlukan struktur yang dapat melindungi pantai. Breakwater adalah struktur pantai yang umum dan banyak digunakan sebagai struktur pelindung, yang berfungsi untuk melindungi garis pantai, struktur pantai, pelabuhan, dan kapal yang tertambat di pelabuhan dengan mengurangi kekuatan gelombang. Floating breakwater adalah salah satu tipe breakwater. Pada penelitian ini penulis akan membahas mengenai response amplitude operator dan tegangan mooring pada floating breakwater yang terjadi pada berbagai model floating breakwater yang berbeda yang disimulasikan pada gelombang regular dengan bantuan software Ansys Aqwa. Terdapat empat variasi model floating breakwakter berpori yang akan diobservasi yaitu pontoon tanpa slope, pontoon dengan slope berpori, dengan masing-masing pori sebesar 0%, 5% dan 10%. Lima variasi konfigurasi mooring dengan berbagai variasi sudut dan juga variasi I-shaped dan V-shaped. Struktur dimodelkan dengan gelombang regular H= 10 cm dan variasi gelombang 1,1s, 1,3s dan 1,8s. Didapat bahwa semakin besar pori yang dimiliki floating breakwater maka semakin kecil amplitude RAO motion yang terjadi. Tegangan mooring terendah terjadi pada konfigurasi 4 dengan panjang mooring terpanjang. Layout mooring dengan tegangan terendah yaitu Vshaped. V-shaped mengurangi mooring tension daripada bentuk I-shaped. ================================================================================================================================ Beach abrasion is a condition when the beach loses more sediment than the incoming sediment caused by the onslaught of waves and the energy they carry. Therefore, a structure that can protect the beach is needed. Breakwater is a common coastal structure and is widely used as a protective structure, which serves to protect coastlines, coastal structures, harbors, and ships moored in harbors by reducing wave strength. Floating breakwater is one type of breakwater. In this study, the author will discuss the operator amplitude response and mooring tension in floating breakwater that occurs in various different floating breakwater models simulated on regular waves with the help of Ansys Aqwa software. There are four variations of the porous floating breakwakter model that will be observed, namely pontoons without slopes, pontoons with porous slopes, with porous of 0%, 5% and 10% respectively. Five variations of mooring configurations with various angle variations and also I-shaped and V-shaped layout variations. The structure is modeled with regular waves H=10 cm and period wave variations of 1.1s, 1.3s and 1.8s. It was found that bigger porous percentage by floating breakwater, the smaller the amplitude of RAO motion that occurred. The lowest mooring tension occurs in configuration 4 with the longest mooring length. The mooring layout with the lowest tension is V-shaped. V-shaped reduces mooring load than I-shaped shaped