Evaluasi Implementasi Energi Terbarukan Dalam Kerangka Kerja Green Manufacturing Berbasis Life Cycle Assessment (LCA), Pada Produksi Semen Di PT Solusi Bangun Indonesia Tbk (Cilacap)

Semen adalah materi utama dalam konstruksi sistem infrastruktur sipil dan belum ada alternatif yang dapat menggantikan perannya secara efektif. Karena penggunaan energi dan reaksi kimia, produksi semen menyumbang lebih dari 7% emisi gas rumah kaca. Emisi yang tinggi disebabkan oleh masalah yang muncul selama produksi. Dengan memperhatikan seluruh daur hidup proses produksi semen dan membuat kerangka kerja baru yang dimulai dari tahap pengolahan bahan baku dan diakhiri dengan pembuangan limbah (Cradle to Grave), penelitian ini berupaya untuk mengurangi dampak dari proses produksi semen dengan memanfaatkan gagasan Green Manufacturing, metode Monte Carlo digunakan untuk memilih skenario yang efisien sementara Life Cycle Assessment (LCA) digunakan untuk mengevaluasi produk sepanjang siklus hidupnya. Untuk mengetahui faktor-faktor yang memiliki pengaruh terbesar terhadap produksi semen, setiap tahapan dievaluasi dalam penelitian ini. Setelah itu, simulasi Monte Carlo dijalankan untuk menentukan seberapa besar dampak penggunaan efisiensi energi terbarukan pada manufaktur dan fasilitas pendukung. Untuk mengurangi biaya dan dampak lingkungan dari penggunaan listrik berbahan bakar batu bara, panel surya digunakan sebagai penggantinya. Hasil perhitungan menunjukkan bahwa dengan total 882,76 kg CO2 eq, unit kiln merupakan sumber emisi gas rumah kaca terbesar. Dengan perencanaan skenario, skenario lima menghasilkan hasil terbaik. Dengan menggunakan bahan bakar alternatif seperti oli bekas, limbah campuran industri, biomassa, dan RDF, skenario lima mengurangi emisi di unit kiln sebesar 10% sekaligus menghemat energi dan uang. Skenario ini menghemat 17.130,3 GJ dan biaya Rp 632.282.019,84. Selain itu, pemasangan panel surya di lokasi pertambangan dan perkantoran juga memberikan hasil yang positif, dengan tingkat efisiensi energi sebesar 4046.762 GJ dengan nilai masing-masing 28% dan 3 % di sektor perkantoran dan pertambangan, serta Rp 1.848.605.869 di penghematan biaya. Dengan penekanan pada efisiensi energi terbarukan dan teknikproduksi yang lebih ramah lingkungan, penelitian ini menawarkan rekomendasi program dan solusi untuk mengurangi dampak lingkungan dari produksi semen ======================================================================================================================== Cement is the main material in the construction of civil infrastructure systems and there is no alternative that can replace its role effectively. Due to the use of energy and chemical reactions, cement production accounts for more than 7% of greenhouse gas emissions. High emissions are caused by problems that arise during production. By paying attention to the entire life cycle of the cement production process and creating a new framework that starts from the raw material processing stage and ends with the disposal of waste (Cradle to Grave), this research seeks to reduce the impact of the cement production process. Utilizing the idea of Green Manufacturing, Monte Carlo methods are used to select efficient scenarios while Life Cycle Assessment (LCA) is used to evaluate products throughout their life cycle. To find out the factors that have the greatest influence on cement production, each stage was evaluated in this study. After that, Monte Carlo simulations were run to determine how big the impact the use of renewable energy efficiency had on manufacturing and supporting facilities. To reduce the cost and environmental impact of using coal-fired electricity, solar panels are used instead. The calculation results show that with a total of 882.76 kg CO2 eq, the kiln unit is the largest source of greenhouse gas emissions. With scenario planning, scenario five produces the best results. By using alternative fuels such as used oil, mixed industrial waste, biomass and RDF, scenario five reduces emissions at the kiln unit by 10% while saving energy and money. This scenario saves 17,130.3 GJ and costs IDR 632,282,019.84. In addition, the installation of solar panels at mining and office locations also yielded positive results, with an energy efficiency level of 4046,762 GJ with a value of 28 percent and 3 percent respectively in the office and mining sectors, as well as IDR 1,848,605,869 in cost savings. With an emphasis on renewable energy efficiency and more environmentally friendly production techniques, this research offers program recommendations and solutions to reduce the environmental impact of cement production