Analisa Risiko Kemacetan Jalan Raya Akibat Problem Pada Kendaraan Berat

Problem jalan raya seperti kemacetan memiliki dampak yang buruk bagi semua pihak yang terlibat terutama pengguna jalan. Selama ini kemacetan cenderung dipandang dengan perspektif yang umum tanpa membedakan sifat pemicunya. Memang kemacetan umumnya terjadi akibat kegiatan rutinitas atau disebut kemacetan berulang recurrent (RC), namun faktanya kemacetan yang disebabkan oleh hal yang tidak terprediksi atau kemacetan non-recurrent (NRC) cukup sering terjadi pada ruas jalan seperti lintas Surabaya-Mojokerto. Mayoritasnya disebabkan oleh masalah pada kendaraan berat (misalnya truk, trailer) yang berdampak pada terganggunya arus lalu-lintas. Penelitian ini secara lebih komprehensif bertujuan untuk menemukan penyebab terjadinya kemacetan non-recurrent (NRC) akibat masalah pada kendaraan berat lintas Surabaya-Mojokerto dengan fokus pada ruas jalan raya Taman dan jalan raya Kletek yang cukup sering mengalami persoalan ini. Tiga pendekatan utama diterapkan sebagai cara memahami persoalan tersebut. Analisis risiko diterapkan sebagai konsep proaktif memahami persoalan risiko, metode Fault Tree Analysis (FTA) untuk mengetahui akar penyebab yang mendasarinya, dan metode Social Network Analysis (SNA) untuk memberikan gambaran dan pemahaman yang lebih baik terkait permasalahan ini. Data dikumpulkan melalui wawancara ahli dan survei kuesioner. Analisis risiko pada tahap pertama penelitian menemukan lima variabel risiko kemacetan non-recurrent (NRC) akibat kendaraan berat dengan kategori nilai risiko tinggi, yaitu risiko bocor atau pecah ban, kerusakan mesin, kerusakan pada as roda, kerusakan pada pegas daun, dan risiko kecelakaan. FTA yang dikembangkan pada tahap kedua menemukan 25 basic event, 8 diantaranya dinilai berkontribusi signifkan yaitu muatan berlebih, perawatan buruk, kendaraaan tidak memenuhi standar, jalan berlubang, jalan bergelombang, pemeriksaan pra-operasi buruk, pengemudi ceroboh, dan akibat jalan menanjak atau menurun. Penerapan metode SNA pada tahap ketiga memperjelas gambaran bahwa basic event yang paling berpengaruh besar dalam problem kemacetan non-recurrent (NRC) disebabkan oleh muatan berlebih. Selain itu, tahap ketiga ini juga memberi gambaran stakeholder berperan besar dalam konteks tersebut, pertama yaitu pelaku usaha angkutan, Dishub, Organda, pengemudi, dan Polisi. Hasil penelitian ini dapat memberikan pemahaman yang lebih komprehensif sehingga dapat digunakan sebagai dasar dalam merumuskan solusi yang tepat oleh stakeholder yang terlibat. ================================================================================================================================= Road problems such as traffic congestion have a negative impact on all parties involved, especially road users. So far, congestion tends to be viewed with a general perspective without distinguishing the nature of the trigger. Indeed, congestion generally occurs due to routine activities or called recurrent congestion (RC), in fact is that congestion caused by unpredictable event or non-recurrent (NRC) congestion is quite common in roads such as Surabaya-Mojokerto. Most of these are caused by problems with heavy vehicles (eg trucks, trailers) have an impact on traffic flow constraints. This research aims to more comprehensively find the root cause of non-recurrent congestion (NRC) due to problems in heavy vehicles on Surabaya-Mojokerto with a focus on the Taman and Kletek road are quite frequent. Three main approaches are applied as a way of understanding the issue. Risk analysis is applied as a proactive concept of understanding risk issues, the Fault Tree Analysis (FTA) method to find out the root causes, and the Social Network Analysis (SNA) method to provide a better picture and understanding of this issue. Data was collected through expert interviews and questionnaire surveys. Risk analysis in the first stage of this study found five non-recurrent congestion risk variables (NRC) due to heavy vehicles with a high risk value category, namely the risk of flat or blowouts tires, engine damage, damage to axles, damage to leaf springs, and the risk of crashes. The FTA developed in the second phase found 25 basic events, 8 of which were considered to contribute significantly such as overloading, poor maintenance, vehicles not meeting the standards, potholes, bumpy roads, inadequate pre-operation checks, careless drivers, and due to uphill or downhill roads. The application of the SNA method in the third stage makes it clear that the basic event that has the most significant influence is caused by overload. In addition, this third stage also provides an overview of stakeholders playing a large roles, the first is the transportation business actors, Department of Transportation, transport organization, drivers, and the Police. The results of this study provide a more comprehensive understanding, so that it can be used as a basis for determining appropriate solutions and policies to reduce this problem