PERAN GENERASI MUDA DALAM MEMAJUKAN PENDIDIKAN DI ERA PANDEMI

Virus Covid-19 yang muncul di Wuhan, China pada akhir tahun 2019 lalu tampaknya memiliki dampak yang bukan main-main. Meluas ke seluruh penjuru dunia dengan waktu yang relatif singkat yaitu hanya membutuhkan waktu sekitar tiga bulan untuk World Health Organization (WHO) meningkatkan status Covid-19 pada tanggal 9 Maret 2020 menjadi pandemi global yang mana hal itu berarti virus ini telah menular hampir di seluruh penjuru dunia. Penyebaran yang begitu cepat ini ditengarai akibat padatnya arus mobilisasi di dunia yang mana arus masuknya warga negara asing tidak dapat dicegah dengan semudah itu. Di Indonesia sendiri, kasus positif pertama Covid-19 muncul pada tanggal 2 Maret 2020 dan jumlahnya terus meningkat dari hari ke hari. Pemerintah dengan cepat mengambil tindakan yaitu dari segi perekonomian, Presiden mengeluarkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2020 tentang Kebijakan Keuangan Negara dan Stabilitas Sistem Keuangan untuk Penanganan Pandemi Corona Virus Disease 2019 (COVID-19). Pemerintah juga langsung membentuk gugus tanggap Covid-19 yang terdiri dari tenaga medis dan tenaga pembantuan lainnya, membenahi infrastruktur rumah sakit supaya mampu menampung pasien positif Covid-19 akibat jumlahnya yang terus membludak dari hari ke hari. Untuk mencegah penyebarluasan virus ini, akhirnya Pemerintah mengeluarkan Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2020 tentang Pembatasan Sosial Berskala Besar dalam Rangka Percepatan Penanganan Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) sejak tanggal 31 Maret 2020 dan diperbarui secara berkala sesuai dengan kondisi terkini. Melalui peraturan pemerintah itulah yang menyebabkan perubahan drastis terhadap seluruh sektor di Indonesia, perekonomian dapat dikatakan hampir lumpuh, bahkan krisis ekonomi sudah ada di depan mata, akibat banyak sekali pedagang kecil, menengah, hingga pabril-pabrik besar harus tutup sementara waktu, seluruh aktivitas perkantoran juga mati total, dilakukan adanya pengalihan kerja yang awalnya work from office menjadi work from home. Sejalan dengan hal tersebut dunia pendidikan di Indonesia juga turut terkena dampak adanya virus Covid-19. Sejak tri semester pertama di tahun 2020, pemerintah Indonesia pertama kali mengumumkan libur selama dua minggu untuk terlebih dahulu melihat bagaimana perkembangan virus Covid-19, namun karena tak kunjung membaik akhirnya pemerintah menetapkan bahwa pendidikan dilakukan tanpa tatap muka. Dunia pendidikan tentunya harus beradaptasi dengan cepat, yang tadinya guru dan tenaga pendidik lainnya mengajar menggunakan media papan tulis dan proyektor saja di ruang kelas, namun sekarang pembelajaran dilakukan melalui aplikasi seperti google meet, zoom, web-ex, dan media sejenis lainnya. Namun sangat disayangkan banyak sekali tenaga pendidik yang kurang mampu beradaptasi dengan penggunaan teknologi sehingga mengakibatkan terhambatnya pembelajaran yang didapatkan oleh peserta didik. Belum lagi perbedaan kondisi demografi di Indonesia yang mengakibatkan terdapat daerah-daerah tertentu yang tidak terjangkau sinyal atau perbedaan taraf ekonomi sehingga seorang pelajar terbatas memiliki sarana komunikasi seperti laptop ataupun smartphone. Banyak anak yang memilih untuk putus sekolah dan membantu pekerjaan orang tua mereka untuk perlahan membangkitkan kembali perekonomian keluarga. Terliht dari sini bahwa adanya pandemi Covid-19 memberi efek domino yang terus berkelanjutan. Dampak paling buruknya adalah dengan terputusnya pendidikan yang didapatkan oleh anak maka akan menurunkan kualitas generasi bangsa ke depannya. Untuk itulah diperlukan peran aktif dari seluruh pihak di Indonesia untuk kembali memulihkan taraf pendidikan. Generasi muda disini dapat mengambil peran aktif karena generasi muda inilah yang kelak akan melanjutkan cita-cita bangsa. Menarik untuk diulas lebih lanjut mengenai upaya yang dapat dilakukan oleh generasi muda untuk membantu sesamanya agar mendapatkan hak pendidikannya sebagaimana disebutkan dalam Pasal 31 ayat (1) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indoensia tahun 1945, “Setiap warga negara berhak mendapat pendidikan sesuai dengan tujuan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang disebutkan dalam pembukaan alinea ke empat, yaitu pemerintah Indonesia wajib mencerdaskan kehidupan bangsa.” Generasi muda dalam upayanya memperbaiki taraf pendidikan di Indonesia sama saja memperbaiki nasibnya kelak di masa depan karena bagaimana kondisi sesamanya sekarang akan membawa pengaruh besar mengenai kehidupan bangsa Indonesia ke depannya