Serum Albumin Level as A Predictor of Mortality in Patients with Ventilator- associated Pneumonia

ABSTRACT Background: Ventilator-associated pneumonia (VAP) is considered as the most common nosocomial infection in the intensive care unit (ICU) with high mortality rates. Hypoalbuminemia has been recognized as poor prognostic indicator in critically ill patients but its role in patients with VAP is not fully known. The aim of this study was to evaluate the role of initial serum albumin in predicting the mortality of patient with VAP. Method: We designed a retrospective study to analyze data from hospitalized patients with VAP between 2003 - 2012 in Cipto Mangunkusumo Hospital, a tertiary hospital in Indonesia. Patients were grouped based on their initial serum albumin levels into: Group-1 (less than 2.7 g/dL), Group-2 (2.7 to 3.5 g/dL), and Group-3 (above 3.5 g/dL). We analyzed the hazard of in-hospital-mortality with cox proportional hazard model. Results: Out of 194 patients evaluated in this study, 95 patients (49%) were included in Group-1, 83 patients (42.8%) in Group-2, and 16 patients (8.2%) in Group-3. Overall mortality rate was 58.2%. The hazards of in-hospital- mortality in Group-1 and Group-2 were 2.48 (95% CI 1.07 to 5.74; p = 0.033) and 1.42 (95% CI 0.60 to 3.34; p = 0.43), respectively, compared to Group-3. Conclusion: Hypoalbuminemia increases the risk of mortality and initial serum albumin level should be considered as a predictor of mortality in every patient with VAP.Latar Belakang: Ventilator-associated pneumonia (VAP) merupakan infeksi nosokomial yang paling sering ditemukan di intensive care unit (ICU) dan memiliki angka mortalitas yang tinggi. Hipoalbuminemia telah lama diketahui sebagai petanda prognosis buruk pada pasien dengan penyakit kritis, namun peranannya pada pasien VAP belum jelas diketahui. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peranan albumin serum inisial dalam memprediksi mortalitas pasien VAP. Metode: Kami melakukan penelitian kohort retrospektif dengan menganalisis data pasien VAP yang dirawat di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo selama kurun waktu tahun 2003 - 2012. Pasien dibagi menjadi tiga kelompok berdasarkan kadar albumin serum inisial: Grup-1 (kurang dari 2,7 g/dL), Grup-2 (2,7-3,5 g/dL), dan Grup-3 (lebih dari 3,5 g/dL). Risiko mortalitas selama perawatan dianalisis dengan Cox proportional hazard model. Hasil: Dari 194 pasien yang diikutsertakan, sebanyak 95 (49%) pasien termasuk dalam Grup-1, 83 (42,8%) pasien termasuk dalam Grup-2, dan 16 (8,2%) pasien termasuk dalam Grup-3. Mortalitas selama perawatan terjadi pada 58,2% subjek. Rasio hazard terjadinya mortalitas untuk Grup-1 dan Grup-2 adalah 2,48 (IK 95% 1,07 sampai 5,74; p = 0,033) dan 1,42 (IK 95% 0,60 sampai 3,34; p = 0,43) apabila dibandingkan dengan Grup-3. Simpulan: Adanya hipoalbuminemia akan meningkatkan risiko mortalitas. Kadar albumin serum inisial sebaiknya dipertimbangkan sebagai prediktor mortalitas pada pasien VAP