Pengaruh Mulsa Organik Terhadap Gulma dan Produksi Tanaman Kedelai (Glycine max L.)

Kedelai (Glycine max L.) merupakan salah satu tanaman kacang-kacangan penting di Asia Tenggara dan Asia Selatan. Di Indonesia, tanaman ini menempati urutan ketiga setelah kacang hijau dan kacang tanah, baik mengenai luas areal penanaman maupun peranannya sebagai bahan makanan (Darwis, 1979). Tanaman kedelai mempunyai banyak manfaat bagi kehidupan manusia dan hewan, sehingga kebutuhan akan kedelai terus meningkat (Baharsyah dan Azhari, 1990). Manfaat tersebut berupa sumber protein nabati dengan kandungan protein 24%, karbohidrat 58% dan sedikit lemak, disamping vitamin B1 (Thiamin) yang merupakan vitamin anti beri-beri, serta vitamin A dan vitamin C. Biji kedelai sebagian besar dikonsumsi untuk bahan makanan, seperti tepung, pati, tahu, dan minuman. Selain itu, tanaman kedelai juga digunakan sebagai bahan pakan ternak (Soeprato, 1993). Dalam kajian ini, paper ini ditulis dengan menggabungkan studi literatur kajian ekologi tumbuhan dan fisiologi tumbuhan, yang akan membahas pengaruh mulsa organik terhadap gulma dan tanaman kedelai (Glycine max L.) Topik pembahasan paper ini lebih difokuskan pada bidang ekologi tumbuhan. Bidang kajian ekologi tumbuhan adalah studi yang mempelajari tentang hubungan timbal balik antara makhluk hidup khususnya tumbuhan dengan lingkungannya, sedangkan kajian fisiologi tumbuhan membahas tentang fungsi dari bagian-bagian tumbuhan mulai dari organ maupun jaringan untuk proses fisiologis pertumbuhan dan perkembangan suatu jenis tumbuhan dan responnya terhadap faktor lingkungan. Kedua topik ini dapat disatukan menjadi topik penelitian baru dan dibantu dengan studi literatur yang melibatkan kajian jurnal dosen di bidang ilmu terkait dan artikel yang mendukung pembuatan paper ini