ANALISIS PENGARUH KENDARAAN PARKIR DI LAJUR PENDEKAT TERHADAP ARUS JENUH PADA SIMPANG BERSINYAL

Fenomena yang sering dijumpai dalam transportasi perkotaan adalah dengan adanya kemacetan lalu lintas baik pada ruas jalan maupun pada simpang. Dimana masalah tersebut salah satu penyebabnya adalah pengendalian parkir yang tidak teratur khususnya perparkiran pada badan jalan (on street parking). Parkir pada simpang yang dikendalikan oleh lampu lalu lintas akan mempengaruhi arus jenuh pada simpang tersebut. Oleh karena itu keberadaan parkir ini memberikan suatu konstribusi terhadap arus jenuh. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh keberadaan kendaraan parkir pada jarak tertentu dari garis henti terhadap arus jenuh yang pada akhirnya dapat diketahui seberapa jauh larangan parkir yang sebaik diterapkan pada simpang tersebut Penelitian dilakukan dengan simulasi penempatan sebuah kendaraan parkir di bagian hulu dan hilir pada jarak tertentu, kemudian pengamatan dilakukan dengan perekaman arus lalu lintas pada persimpangan. Seluruh pengamatan yang direkam diolah dengan program HW-Input untuk memperoleh arus jenuh dari tiap kondisi parkir maupun kondisi tanpa adanya kendaraan parkir. Analisis yang dipergunakan untuk menghubungkan antara arus jenuh dengan jarak parkir adalah metode kumulatif. Persimpangan Jl. Veteran – Jl. Masjid Raya di kota Makassar yang dijadikan sebagai objek studi ini disimpulkan adanya pengaruh yang cukup signifikan keberadaan kendaraan parkir terhadap penurunan nilai arus jenuh. Hasil studi juga menunjukkan bahwa nilai arus jenuh dan jarak parkir pada bagian hulu mengikuti model eksponensial yaitu Y = 1112,911 . e0,02.X dengan nilai R2 = 0.98, dan pada bagian hilir simpang juga mengikuti model eksponensial dengan nilai R2 = 0,99 dan Y = 1218,72 . e 0,007.X. Pada nilai rata – rata nilai arus jenuh pada kondisi tidak terganggu sebasar 1.602 smp/jam. Dengan demikian keberadaan parkir mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap perubahan nilai arus jenuh kurang dari 75 meter dari garis henti pada hulu simpang dan 42 meter pada hilir simpang. Hal ini berarti pada jarak yang lebih besar dari nilai tersebut adanya sebuah kendaraan parkir tidak menimbulkan gangguan yang berarti terhadap arus jenuh kondisi norma