BUDAYA PEMBAGIAN HARTA WARISAN DI DALAM SUKU BATAK TOBA

Hukum waris adat pada dasarnya yang bersendikan prinsip-prinsip komunal atau kebersamaan sebagai bagian dari kepribadian bangsa Indonesia. Masyarakat Batak Toba menganut sistem pewarisan patrilineal yang di mana memiliki dasar bahwa, anak-anak mewarisi ayahnya dengan catatan bahwa yang benar-benar dianggap sebagai ahli waris ayahnya ialah anak laki-laki, sedangkan bagi anak wanita mendapatkan warisan dari harta bawaan ibunya pada waktu pernikahannya dahulu, yang disebut dengan istilah indahan barian Fakta ini tidak dapat dipungkiri warisan laki-laki dan perempuan. Pembagian harta warisan adat Batak Toba menganut sistem patrilineal/garis keturunan ayah, dimana anak laki-laki sulung dan bungsu mendapat haknya tetapi anak kedua dan kedua dari anak bungsu serta perempuan bukanlah sebagai ahli wari