Persahabatan Lintas Agama dan Rekonstruksi Identitas Kristen Indonesia

Dialog sebagai bentuk hubungan lintas agama telah memiliki sejarah yang panjang di Indonesia dan menjadi program atau pendekatan yang dipakai pemerintah, kelompok-kelompok masyarakat sipil, dan dunia akademik. Namun bentuk hubungan yang lebih personal sebenarnya telah lebih lama ada, yaitu persahabatan lintas agama yang terjadi secara natural di akar rumput. Persahabatan (hubungan personal) lintas agama ini perlu mendapat perhatian lebih besar, karena di dalamnya bukan hanya tercakup dialog tentang isu-isu praktis sehari-hari tetapi juga pengalaman kebersamaan lintas agama yang, jika tidak dicemari oleh intervensi politik identitas, akan menjadi dasar yang kuat untuk pembentukan identitas religius yang kontekstual. Tulisan ini dimaksudkan untuk mengevaluasi bagaimana identitas kekristenan Indonesia selama ini dibentuk dan selanjutnya mengusulkan pembaruan identitas dengan memasukkan pengalaman otentik umat berupa persahabatan lintas agama sebagai unsur yang menentuka