PENGEMBANGAN MEDIA VIDEO INTERAKTIF PELATIHAN SABLON DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN PADA PEMUDA KARANG TARUNA KELURAHAN PONDOK BAMBU

Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengembangkan media pembelajaran pelatihan sablon di Karang Taruna kelurahan Pondok Bambu dengan bentuk video interaktif berkaitan dengan sablon manual dan digital. Penelitian ini menggunakan metode Research & Development dengan model pengembangan ADDIE (Analysis, Design, Development, Implementation, Evaluation). Uji coba dilakukan kepada 15 orang subjek rentang usia 18-24 tahun, serta 1 ahli media dan 1 ahli materi untuk menilai keefektifan video interaktif. Instrumen uji coba pada penelitian ini menggunakan skala Likert. Berdasarkan hasil penilaian ahli media memperoleh persentase sebesar 94,1% dalam kategori sangat layak, dan hasil penilaian dari ahli materi memperoleh persentase sebesar 93,03% dalam kategori sangat layak. Penilaian yang diberikan oleh pengguna media memperoleh persentase sebesar 85% dalam kategori sangat layak, selanjutnya pada penilaian aspek kognitif pengguna melakukan pretest dan post-test, pada saat pretest mendapatkan persentase sebesar 27,5% dalam kategori tidak paham lalu mengalami peningkatan pada post-test memperoleh persentase sebesar 83,1% dalam kategori sangat paham, pada penilaian aspek afektif memperoleh persentase sebesar 88%, lalu pada aspek psimokomotorik memperoleh persentase sebesar 87%. Dapat disimpulkan bahwa media video interaktif layak digunakan sebagai media pembelajaran dan media pelatihan sablon di Karang Taruna kelurahan Pondok Bambu. ***** This study aims to develop learning media for screen printing training at Karang Taruna kelurahan Pondok Bambu in the form of interactive videos related to manual and digital screen printing. This study uses the Research & Development method with the ADDIE development model (Analysis, Design, Development, Implementation, Evaluation). The trial was conducted on 15 subjects aged 18-24 years, as well as 1 media expert and 1 material expert to assess the effectiveness of interactive videos. The test instrument in this study used a Likert scale. Based on the results of the media expert's assessment, it obtained a percentage of 94.1% in the very appropriate category, and the results of the assessment from material experts obtained a percentage of 93.03% in the very feasible category. The assessment given by media users obtained a percentage of 85% in the very feasible category, then in the cognitive aspect assessment the user carried out the pretest and post-test, during the pretest it obtained a percentage of 27.5% in the category of not understanding then experienced an increase in the post-test obtaining a percentage of 83.1% in the very understanding category, in the affective aspect assessment obtaining a percentage of 88%, then in the psychomotor aspect obtaining a percentage of 87%. It can be concluded that interactive video media is appropriate for use as a learning medium and training media for screen printing at Karang Taruna kelurahan Pondok Bambu