PENGUJIAN BIOKONTROL ISOLAT KHAMIR ASAL FERMENTASI BIJI KAKAO TERHADAP KAPANG PATOGEN PADA BUAH KAKAO (THEOBROMA CACAO L.)

Penggunaan pestisida pada kakao yang terserang penyakit akibat kapang patogen dapat digantikan menggunakan agen biokontrol seperti khamir. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui potensi khamir asal fermentasi biji kakao yang memiliki kemampuan biokontrol terhadap kapang patogen kakao F. decemcellulare dan C. siamense. Metode penelitian yang dilakukan adalah eksperimental menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Identifikasi khamir dilakukan pada daerah D1/D2 rDNA dan karakterisasi morfologi. Pengujian pada penelitian berupa uji antagonis, aktivitas enzim protease, aktivitas senyawa volatil, dan biokontrol secara in vivo. Seluruh pengujian dilakukan terhadap 3 isolat khamir asal fermentasi biji kakao koleksi UNJ Culture Collection (UNJCC). Tiga isolat khamir yang digunakan teridentifikasi sebagai Kurtzmaniella quercitrusa UNJCC Y-162, Kurtzmaniella quercitrusa UNJCC Y-163, dan Pichia kudriavzevii UNJCC Y-164. Persentase penghambatan tertinggi pada uji antagonis terhadap kapang F. decemcellulare adalah K. quercitrusa Y-162 (56%), serta terhadap kapang C. siamense adalah khamir K. quercitrusa Y-162 (42,67%) dan K. quercitrusa Y-163 (40,33%). Persentase penghambatan tertinggi pada uji aktivitas senyawa volatil terhadap kapang F. decemcellulare adalah khamir K. quercitrusa Y-163 (39,68%), serta terhadap kapang C. siamense adalah khamir K. quercitrusa Y-162 (34,14%). Aktivitas enzim protease tertinggi ditunjukkan oleh K. quercitrusa Y-162 (10,04 U/ml). Uji biokontrol secara in vivo pada khamir K. quercitrusa Y-162 dan K. quercitrusa Y-163 terhadap F. decemcelullare dan C. siamense menunjukkan adanya penurunan pada persentase tingkat keparahan penyakit yang terbaik pada hasil uji penelitian ini. Hasil pada penelitian menunjukkan bahwa khamir K. quercitrusa Y-162 dan K. quercitrusa Y-163 memiliki kemampuan terbaik yang berpotensi sebagai agen biokontrol. **** The use of pesticides on cocoa infected by fungal pathogens can be replaced by using biocontrol agents such as yeast. The purpose of this study was to determine the potential of yeast from cocoa bean fermentation that has biocontrol ability against cocoa fungal pathogens F. decemcellulare and C. siamense. The research method used was experimental.Yeast identification was performed on the D1/D2 rDNA region and morphological characterization. The tests in the study included antagonistic, protease enzyme activity, volatile compound activity, and in vivo biocontrol. All tests were carried out on 3 yeast isolates from cocoa bean fermentation from UNJ Culture Collection (UNJCC). The three yeast isolates used were identified as Kurtzmaniella quercitrusa UNJCC Y-162, Kurtzmaniella quercitrusa UNJCC Y-163, and Pichia kudriavzevii UNJCC Y-164. The highest percentage of inhibition in the antagonistic test against F. decemcellulare was K. quercitrusa Y-162 (56%), against C. siamense was K. quercitrusa Y-162 (42.67%) and K. quercitrusa Y-163 (40.33%). The highest percentage of inhibition in the volatile compound activity test against F. decemcellulare was K. quercitrusa Y-163 (39.68%), and against C. siamense was K. quercitrusa Y-162 (34.14%). The highest protease enzyme activity was shown by K. quercitrusa Y-162 (10.04 U/ml). The result from in vivo biocontrol test, K. quercitrusa Y-162 and K. quercitrusa Y-163 against F. decemcelullare and C. siamense showed a decrease in the percentage of disease severity level. The results of the study indicate that K. quercitrusa Y-162 and K. quercitrusa Y-163 have the best ability that has the potential as a biocontrol agent