ANALISIS SEMIOTIKA PRAKTIK KHURAFAT DALAM FILM PENDEK LAMUN SUMELANG

Khurafat secara singkat berarti kepercayaan terhadap cerita bohong atau mengaitkan suatu peristiwa dengan perkara tertentu tanpa menggunakan akal sehat. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap makna denotasi, konotasi dan mitos yang terkandung dalam film pendek Lamun Sumelang. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah analisis semiotika dengan langkah-langkah berupa menonton dengan seksama, mengumpulkan data, menganalisis dan menarik kesimpulan. Teori yang digunakan adalah teori analisis semiotika Roland Barthes yang membahas tentang makna denotasi, makna konotasi dan mitos. Hasil penelitian menunjukkan bahwa praktik khurafat yang ditemukan dalam film berupa kepercayaan pulung gantung, mempercayai dukun dan mitos-mitos terkait kematian lainnya. Praktik khurafat dapat menjerumuskan seseorang pada perbuatan syirik yang mendasari gagasan pemurnian agama K.H Ahmad Dahlan. Khurafat in short means belief in false stories or attributing an event to a certain thing without using common sense. This research aims to reveal the meaning of denotation, connotation and myth contained in the short film Lamun Sumelang. The method used in this research is semiotic analysis with steps such as watching carefully, collecting data, analyzing and drawing conclusions. The theory used is Roland Barthes' semiotic analysis theory which discusses denotation meaning, connotation meaning and myth. The results show that the practice of khurafat found in the movie is in the form of belief in hanging necklaces, trusting shamans and other death-related myths. The practice of khurafat can lead a person to shirk which underlies K.H Ahmad Dahlan's idea of religious purification