MANAJEMEN MUTU TERPADU PADA LEMBAGA PELATIHAN SERTIFIKASIKU MELALUI SERTIFIKASI PROFESI BNSP

Penelitian ini bertujuan untuk memberikan contoh tentang Manajemen mutu terpadu pada Lembaga pelatihan Sertifikasiku melalui sertifikasi profesi BNSP. Sub fokus pada penelitian meliputi aspek perencanaan mutu, pelaksanaan, pengendalian mutu dan perbaikan mutu sertifikasi profesi BNSP. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan metode deskriptif. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara, dan studi dokumentasi. Informan dalam penelitian ini meliputi: Chief Operating Officer (COO), Head Learning and Development, Staff Learning and Development, Staff Human Resources, dan Staff Business Development. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) Perencanaan mutu sertifikasi profesi BNSP dilaksanakan pada akhir dan awal tahun setiap tahunnya. Perencanaan mutu diawali dengan adanya proses TNA (Training Need Analysis) / Riset Kebutuhan, mengadakan rapat kerja dengan menganalisis hasil data yang didapatkan, dan dirancanglah menjadi sebuah program yang terdapat target jangka pendek dan panjang selama satu tahun. Selanjutnya, setelah dilakukan perancangan programnya dan dilengkapi dengan alat atau pendukung lainnya maka dilakukan proses QC (Quality Control) sebagai tahap testing terhadap suatu program sertifikasi profesi; (2) Pelaksanaan sertifikasi profesi BNSP dimulai dengan adanya pendaftaran secara mandiri, Setelahnya dilakukan proses assessment kepada peserta sebagai pengukuran kepemahaman dilanjutkan dengan adanya kegiatan pelatihan dengan menggunakan 2 metode yaitu self learning (video pembelajaran/LMS) dan sesi mentoring menggunakan platform zoom meeting. Selain kedua hal itu, juga diberikan fasilitas try out dan uji kompetensi diakhir ; (3) Pengendalian mutu sertifikasi profesi BNSP dilakukan secara berkala dan selama pelaksanaan berlangsung. Pada tahap pengendalian mutu secara berkala biasanya dilakukan setelah pelaksanaan dengan melakukan tahapan analisis hasil feedback evaluasi, dan dilanjutkan rapat evaluasi yang hasilnya akan memberikan rekomendasi ataupun saran perbaikan. Pada tahap pengendalian mutu selama pelaksanaan berlangsung itu dilakukan dengan monitoring selama proses pelaksanaan dan juga menyediakan contact center tentunya jika terdapat masalah akan langsung segera dilakukan evaluasi dan perbaikan; (4) Perbaikan mutu sertifikasi profesi BNSP dimulai dengan adanya rapat perbaikan yang didalamnya melakukan rencana perbaikan dan tindaklanjut dalam mencari solusi atas permasalahan. Setelah dilakukannya rapat perbaikan dilanjutkan dengan melakukan tindak lanjut perbaikan mutu secara konstruktif dan pengembangan sebagaimana hal yang dirasa perlu untuk dikembangkan. Selama proses sertifikasi profesi berlangsung mulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan, pengendalian sampai perbaikan tentu adanya pelibatan kerjasama baik secara internal dan juga eksternal.*****This research aims to provide examples of Total Quality Management at Sertifikasiku Training Institution through professional certification by BNSP. The research sub-focus includes quality planning, implementation, quality control, and quality improvement of BNSP professional certification. This research uses qualitative approach and descriptive method. Data collection techniques are conducted through observation, interviews, and documentary studies. The informants in this research include the Chief Operating Officer (COO), Head of Learning and Development, Staff of Human Resources, and Staff of Business Development. The results of this research indicates that: (1) Quality planning for BNSP professional certification is conducted at the end and beginning of each year. Quality planning starts with the Training Need Analysis (TNA) or Needs Research, holding meetings to analyze the obtained data, and designed it into a program that has short-term and long-term targets for one year. Furthermore, after the program has been designed and equipped with tools or other supports, the Quality Control (QC) process is conducted as a testing phase for a professional certification program; (2) The implementation of BNSP professional certification starts with independent registration. Then, the participants undergo an assessment process to measure their understanding, followed by training activities using two methods: self-learning (video learning/LMS) and mentoring sessions using the Zoom meeting platform. In addition to these two aspects, trial sessions and competency tests are provided at the end; (3) Quality control for BNSP professional certification is conducted periodically throughout the implementation. The periodic quality control phase is usually carried out after the implementation by analyzing the feedback evaluation results and conducting evaluation meetings, which will provide recommendations or improvement suggestions. During the implementation phase, quality control is carried out by monitoring the process and providing a contact center. If any issues arise, immediate evaluation and improvement will be conducted; (4) Quality improvement for BNSP professional certification begins with improvement meetings, where improvement plans and follow-up actions are discussed to find solutions to problems. After the improvement meetings, constructive quality improvement and development actions are carried out as deemed necessary. Throughout the professional certification process, from planning, implementation, control to improvement, there is collaboration both internally and externally