ANALISIS SEBARAN SPASIAL PENDERITA PENYAKIT INFEKSI SALURAN PERNAPASAN AKUT (ISPA) PADA LAPAK PENGEPUL SAMPAH ANORGANIK DI DESA SETIAMEKAR, KECAMATAN TAMBUN SELATAN, KABUPATEN BEKASI

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis sebaran spasial penderita penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) pada lapak pengepul sampah anorganik di Desa Setiamekar, Kecamatan Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif dengan pendekatan keruangan (analisis spasial) dengan sampel penelitian sebanyak 48 responden. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada radius 0 - 50 meter dari lapak pengepul sampah anorganik seluruh responden yang berjumlah 8 responden menderita penyakit ISPA, pada radius 50 - 100 meter dan 100 - 150 meter sebanyak 7 dari 8 responden menderita penyakit ISPA, sedangkan pada radius 150 - 200 meter, 200 - 250 meter dan 250 - 300 meter sebanyak 6 dari 8 responden menderita penyakit ISPA. Karakteristik wilayah pada radius jarak 50 - 100 meter dari lapak pengepul sampah anorganik terdapat banyak sekali partikel baik berupa debu, asap maupun partikel lain yang disebabkan oleh pencemaran udara akibat pembakaran sampah anorganik yang tidak dapat diolah maupun dijual kembali yang terjadi di lapak pengepul sampah anorganik di Desa Setiamekar, kemudian semakin menjauhi lokasi lapak pengepul sampah anorganik di radius 150 - 300 meter keadaan partikel pencemaran udara semakin berkurang kepekatannya, kecuali terdapat beberapa faktor lain yang menyebabkan terjadinya penyakit ISPA seperti asap kendaraan bermotor dan asap yang disebabkan oleh adanya industri. Hal ini menunjukkan bahwa jarak dari sumber pencemar yaitu lapak pengepul sampah anorganik akan berbanding lurus dengan tingginya risiko penyakit ISPA yang diderita. This study aims to analyze the spatial distribution of sufferers of Acute Respiratory Infection (ARI) in the area around the inorganic waste collection booths in Setiamekar Village, Tambun Selatan District, Bekasi Regency. The research method used in this research is descriptive quantitative with a spatial approach (spatial analysis) with a research sample of 48 respondents. Based on the results of research data analysis showed that in a radius of 0 - 50 meters from the inorganic waste collection stall, all 8 respondents suffered from ARI, in a radius of 50 - 100 meters and 100 - 150 meters as many as 7 out of 8 respondents suffered from ARI, while in a radius of 150 - 200 meters, 200 - 250 meters and 250 - 300 meters as many as 6 out of 8 respondents suffered from ARI. The characteristics of the area at a distance of 50 - 100 meters from the inorganic waste collection stall there are a lot of particles in the form of dust, smoke and other particles caused by air pollution due to the burning of inorganic waste that cannot be processed or resold which occurs at the inorganic waste collection stall in Setiamekar Village. Then the further away from the location of the inorganic waste collection stall in a radius of 150-300 meters, the state of air pollution particles is getting less concentrated. Unless there are several other factors that cause ARI disease such as motor vehicle fumes and smoke caused by industry. This shows that the distance from the polluting source, namely the inorganic waste collection stall, will be directly proportional to the high risk of ARI suffered