KEKERASAN DALAM PACARAN (Studi Kasus: Lima Remaja Perempuan yang Mengalami Kekerasan dalam Pacaran di DKI Jakarta)

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan remaja perempuan sebagai korban kekerasan dalam pacaran (KDP) di DKI Jakarta dan membahas mengenai alasan korban bertahan dalam hubungan yang terdapat kekerasan, dampak yang dialami korban, serta analisis budaya patriarki pada remaja perempuan yang menjadi korban kekerasan dalam pacaran. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus. Data penelitian ini diperoleh melalui observasi, wawancara mendalam, studi kepustakaan, dan dokumentasi. Subjek penelitian adalah remaja perempuan yang mengalami KDP berjumlah lima orang. Kelima informan tersebut adalah MA, CN, HO, YK, dan DL. Lokasi penelitian ini dilakukan di wilayah DKI Jakarta. Penelitian ini dimulai dari bulan November 2021 hingga bulan Maret 2022. Hasil temuan penelitian ini adalah terdapat beberapa alasan yang melatarbelakangi remaja perempuan (korban) bertahan dalam kekerasan dalam pacaran. Alasan tersebut dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu faktor internal seperti afeksi yang membelenggu dan harapan, serta faktor eksternal seperti mantan atau pasangannya dan lingkungan atau sosial. Kemudian, kebertahanan korban menerima kekerasan dalam pacaran ini menimbulkan beberapa dampak yang dialami korban tersebut antara lain, dampak psikis, fisik, kehidupan sosial, dan ekonomi. Alasan dan dampak yang dialami korban tersebut menunjukkan bahwa terdapat nilai-nilai budaya patriarki yang mengakar dalam pacaran, terutama pada mantan pasangannya yang dominan dan manipulatif. Dalam triangulasi data, peneliti melakukan proses triangulasi secara daring menggunakan aplikasi Zoom dengan salah satu pendamping secara litigasi dari LBH Apik Jakarta. ************* This study aims to describe adolescent girls as victims of dating violence in DKI Jakarta and discuss the reasons why victims persist in toxic relationship, the impact experienced by victims, and the analysis of patriarchal culture on adolescent girls who are victims of dating violence. This research uses a qualitative approach with a case study method. The data were obtained through observation, in-depth interviews, literature study, and documentation. The research subjects were five adolescent girls who experienced dating violence. The five informants are MA, CN, HO, YK, and DL. The location of this research was in the DKI Jakarta area. This research started from November 2021 to March 2022. The findings of this study are that there are several reasons why adolescent girls (victims) persist in dating violence. These reasons are influenced by two factors, namely internal factors such as shackling affection and hope, as well as external factors such as the ex or partner and the environment or social. Then, the victim's resistance to accepting dating violence has resulted in several impacts experienced by the victim, including psychological, physical, social life, and economic impacts. The reasons and impacts experienced by the victim show that there are patriarchal cultural values that are rooted in dating, especially in her former partner who is dominant and manipulative. In data triangulation, researchers conducted an online triangulation process using the Zoom application with one of the litigation counselors from LBH Apik Jakarta