Pola Komunikasi Interpersonal Orang Tua dengan Anak Putus Sekolah untuk Meningkatkan Kualitas Kepribadian Anak

Kasus putus sekolah di Indonesia walaupun sudah menurun, masih tergolong tinggi. Alasan utama putus sekolah dibagi menjadi 2 yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Putus sekolah memiliki banyak dampak buruk kepada anak dan juga keluarga. Dampak buruk seperti pengangguran, kenakalan remaja, dan lainya. Oleh karena dampak buruk ini, komunikasi interpersonal antara orang tua dan anak menjadi sangat penting untuk meningkatkan kualitas kepribadian anak. Dengan komunikasi yang baik antara orang tua dan anak, dampak buruk dari putus sekolah dapat terhindari dan anak dapat berkembang dengan baik. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mencari tahu bagaimana pola komunikasi interpersonal antara orang tua dan anak putus sekolah untuk meningkatkan kualitas kepribadian anak. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah komunikasi interpersonal dan tipe keluarga. Penelitian ini menggunakan paradigma post-posivitisme, metodologi kualitatif, dan metode studi kasus. Peneliti mewawancarai 3 pasangan narasumber orang tua dan anak putus sekolah untuk mendapatkan data. Kesimpulan dari penelitian ini adalah mayoritas komunikasi interpersonal antara orang tua dan anak putus sekolah terbuka dan berdasarkan dengan kepercayaan satu sama lain. Namun tidak semua pasangan narasumber mengalami hal ini dikarenakan adanya perbedaan latar belakang dan kondisi lingkungan