Pola Komunikasi Shadow Teacher kepada Siswa Berkebutuhan Khusus di Sekolah Reguler di Surabaya

Setiap manusia memiliki keunikannya masing-masing saat mereka lahir di dunia ini, ada yang normal dan ada juga yang memerlukan perlakuan khusus, seperti anak autisme. Autisme sendiri merupakan sebuah gangguan perkembangan secara menyeluruh khususnya dalam hal berkomunikasi dan bersosialisasi. Sama seperti anak-anak normal lainnya, anak autisme juga memerlukan pendidikan yang layak. Maka latar sekolah dan guru menjadi hal yang penting bagi mereka. Surabaya merupakan kota terbesar kedua setelah Jakarta, penyebaran sekolah bagi anak berkebutuhan khusus di Surabaya juga terbilang sedikit. Hal ini menjadi salah satu alasan sekolah reguler di Surabaya, menerima anak autisme dan anak non- disabilitas di kelas yang sama. Shadow teacher atau guru pendamping menjadi ujung tombak bagi anak autisme dalam memahami setiap materi ajar yang ada. Sehingga pola komunikasi yang terjalin juga harus tepat, hal ini merupakan tujuan utama dilaksanakannya penelitian ini. Penelitian ini menggunakan teori komunikasi interpersonal dan pola komunikasi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dan menggunakan metode studi kasus. Teknik pengumpulan data yang digunakan melalui wawancara secara mendalam. Hasil penelitian mengemukakan bahwa pola komunikasi yang tepat adalah pola komunikasi primer yang di dalamnya terdapat beberapa faktor penting yaitu dengan menggunakan bahasa yang sederhana dan mudah untuk dimengerti, pengajaran yang konsisten, secara aktif menanamkan komunikasi dengan model dua arah, dan memiliki simbol dalam berkomunikasi