MANAJEMEN KEPENGASUH DALAM PEMBENTUKAN SIKAP KEMANDIRIAN ANAK DIFABEL JENJANG PENDIDIKAN DASAR DI LKS TUNANETRA TERPADU 'AISYIYAH PONOROGO

ABSTRAK Wardani, Khulud 2023. Manajemem Kepengasuhan Dalam Pembentukan Sikap Kemandirian Anak Difabel Janjang Sekolah Dasar di LKS Tunanetra Terpadu ‘Aisyiyah Ponorogo. Pembimbing (I) Dr. Rido Kurnianto, M.Ag dan pembimbing (II) Dr. Aldo Redho Syam, M.Pd.I Kata Kunci : Manajemen, Kepengasuhan, Kemandirian, Anak Difabel Manajemen merupakan keseluruhan proses kerjasama antara dua orang atau lebih yang didasarkan pada rasionalitas untuk mencapai tujuan yang ditentukan sebelumnya diawali dengan perncanaan, pengorganisasian, kemudian pelaksanaan dan yang terakhir adalah pengevaluasian. Manajemen kepengasuhan dalam pembentukan sikap kemandirian anak difabel jenjang sekolah dasar di LKS Tunanetra Terpadu ‘Aisyiyah Ponorogo dilakukan dengan bentuk pengasuhan secara personal sesuai dengan kebutuhan anak asuh melaui pelatihan ADL (Actifity Of Dialy Living) dan berbagai program pengembangan untuk anak asuh serta mereka dibimbing untuk bisa berkreasi, berinovasi, mengembangkan potensi yang dimiliki sesuai dengan bakat anak asuh masing-masing. Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut: (1) mendeskripsikan perencanaan manajemen kepengasuhan (2) mendeskripsikan pelaksanaan manajemen kepengasuhan LKS dalam pembentukan sikap kemandirian anak difabel jenjang pendidikan dasar, (3) memahami implikasi manajemen kepengasuhan terhadap pembentukan sikap kemandirian anak difabel jenjang pendidikan dasar. Penelitian ini menggunakan jenis penelitan kualitatif dengan model studi kasus. Tehnik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Sedangkan tehnik analisis data dalam penelitian ini menggunakan tehnik analisis data dengan model Miles dan Huberman meliputi : reduksi data (data reduction), penyajian data (data display), dan verifikasi data (conclusion drawing) Hasil penelitian tentang manajmen kepengasuhan dalam pembentukan sikap kemandirian anak asuh difabel jenjang sekolah dasar di LKS Tunanetra Terpadu ‘Aisyiyah Ponorogo adalah sebagai berikut: (1) perencanaan dilakukan dengan membuat program kerja diawal tahun yang terus dievaluasi pada setiap bulan. (2) pelaksanaan kepengasuhan dilakuakn dengan melaksanakan perencanaan program yang telah dibuat melalui kegiatan pelatihan ADL (Actifity Of Dialy Living) dan pembekalan penggunaan IT untuk menunjang kemandirian anak difabel serta dengan kegiatan penunjang lain seperti budidaya ikan lele, budidaya sayur, pelatihan pijat, ORSAN (Organisasi Santri), dan kegiatan keagamaan seperti pembelajaran BTAQ, Fiqih, Muhadoroh, pelatihan baca tulis braille dan pengjian hilal. (3) Implikasi dari penerapan manajemen kepengasuan ini dibuktikan dengan banyaknya anak asuh yang sudah bisa mendiri untuk melakukan kegiatan sehari hari tanpa harus bergantung dengan bantuan orang lain, menerima dan percaya diri terhadap kekurangan yang dimiliki serta kemandirian jangka Panjang juga ditunjukan dengan telah dibukanya klinik pijat Moro Seger yang terus memberikan manfaat kepada anak asuh yang menekuni bidang tersebut