ANALISIS MUSYAWARAH LAPANAN RT DALAM PENANAMAN KARAKTER PEDULI SOSIAL WARGA (STUDI KASUS DI DESA BANGUNREJO SUKOREJO PONOROGO)

Moh. Irfan Nawawi. Analisis Musyawarah Lapanan RT Dalam Penanaman Karakter Peduli Sosial Warga (Studi Kasus di Desa Bangunrejo Sukorejo Ponorogo). Skripsi. Progam Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, Universitas Muhammadiyah Ponorogo. Pembimbing 1 Ambiro Puji Asmaroini, S.Pd., M.Pd. Pembimbing 2 Hadi Cahyono, S.Pd., M.Pd. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengidentifikasi bentuk pelaksanaan musyawarah Lapanan RT dalam penanaman karakter peduli sosial warga. (2) menganalisis kendala yang dihadapi saat melaksakan musyawarah Lapanan RT dalam penanaman karakter peduli sosial warga. (3) mendeskripsikan solusi atau tindak lanjut dari kendala yang dihadapi pada pelaksanaan musyawarah Lapanan RT dalam penanaman karakter peduli sosial warga. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif untuk mengetahui bentuk pelaksanaan musyawarah lapanan RT dalam penanaman karakter peduli sosial warga di Desa Bangunrejo, Kecamatan Sukorejo, Kabupaten Ponorogo. Proses pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan prosedur observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian ini yaitu: Bentuk pelaksanaan musyawarah lapanan RT dalam penanaman karakter peduli sosial warga di Desa Bangunrejo Sukorejo Ponorogo diwujudkan dalam bentuk sikap diantaranya, Tolong menolong, Tenggang rasa, Toleransi, Aksi sosial, dan Akhlak mulia. Kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan musyawarah lapanan RT dalam penanaman karakter peduli sosial warga di Desa Bangunrejo ialah: (1) Warga sebagian kecil hadir tidak tepat waktu. (2) Posisi duduk warga saat musyawarah terlalu jauh. (3) Sebagian kecil warga ada yang meninggalkan ruangan saat musyawarah sedang berlangsung. (4) Ada warga yang tidak hadir saat musyawarah lapanan RT. (5) Sebagian kecil warga egois dalam bermusyawarah. (6) Sebagian kecil peserta musyawarah mengobrol saat rapat sedang berlangsung. Solusi dari kendala yang dihadapi dalam musyawarah lapanan RT dalam penanaman karakter peduli sosial warga di Desa Bangunrejo diantaranya: (1) Pemimpin rapat perlu lebih aktif dalam membawa jalannya musyawarah. (2) Warga perlu membangun keakraban diluar rapat. (3) Adanya sanksi bagi warga yang kurang disiplin mengikuti musyawarah lapanan RT. (4) Peserta harus mengintrospeksi diri. (5) Peserta perlu saling memberi kritik dan saran yang bersifat membangun. Kata Kunci: Musyawarah, Karakter, Peduli sosial, Warga