ASUHAN KEPERAWATAN PADA PENDERITA GASTROENTERITIS DENGAN MASALAH KEPERAWATAN HIPOVOLEMIA DI RUANG FLAMBOYAN RSU DARMAYU PONOROGO

Gastroenteritis dengan hipolovemia merupakan kejadian diare akut hingga teradi syok hipovolemik yang terjadi karena hilangnya cairan tubuh secara berlebihan dan akan berakibat kematian apabila tidak segera mendapatkan pertolongan medis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan asuhan keperawatan pada penderita gastroenteritis dengan masalah keperawatan hipovolemia di Ruang Flamboyan RSU Darmayu Ponorogo. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu studi kasus dengan teknik penulisan deskriptif. Pengambilan data dilakukan dengan wawancara dan observasi dengan partisipan yaitu pasien gastroenteritis dengan masalah keperawatan hipovolemia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada pengkajian keperawatan pada Tn. F dilakukan selama 3 hari pada tanggal 13-15 Juni 2023 di Ruang Flamboyan RSU Darmayu Ponorogo. Klien mengeluhkan demam naik turun selama 4 hari, BAB cair dan ampas sedikit sejak 2 hari yang lalu, kebutuhan cairan 2,44 liter / hari, tekanan darah 110 / 60 mmHg, frekuensi peristaltik 32 x/menit, bising usus hiperaktif, dan jumlah urine 1.000 cc/hari. Diagnosis keperawatan yang ditegakkan pada Tn. F yaitu Hipovolemia berhubungan dengan kehilangan cairan aktif (diare) (D.0023). Intervensi keperawatan yang diberikan pada Tn. F berdasarkan data pengkajian dan Diagnosis yang ditegakkan yaitu manajemen hipovolemia (I.03116) dengan kriteria hasil yang direncanakan yaitu status cairan (L.03028) membaik. Setelah dilakukan implementasi keperawatan selama 3x24 jam, diperoleh fakta bahwa frekuensi BAB menurun menjadi dua kali sehari dengan konsistensi seperti bubur nasi. Klien makan tiga kali sehari seporsi penuh dan minum enam gelas kecil serta satu gelas teh. Klien mengatakan mual berkurang. Klien mengatakan akan memperbanyak asupan oralnya. Secara objektif, konsistensi feces klien seperti bubur nasi dengan warna kuning serta bau khas feces. Berat badan klien yaitu 67 Kg, tinggi badan 170 cm, IMT 23,2, tekanan darah 120/80 mmHg, suhu 36oC, respiratory rate 20 x/menit, nadi 80 x/menit, saturasi oksigen yaitu 100%, frekuensi peristaltik 16 x/menit, jumlah output: BAK : 2000 cc/hari; BAB : (-+ 500 cc/hari), jumlah Input cairan : 1500 + 1500 cc (infus) : 3000 cc/hari, dan kebutuhan cairan : 2,44 liter/hari. Berdasarkan data tersebut, masalah hipovolemia teratasi sebagian